Oleh: Pulo Lasman Simanjuntak
Dari muka tulisan suci
Tubuhnya terus membengkak
Berubah menjadi bangunan
Rumah sakit bertingkat
Lalu menatap langit sepanjang hari yang menelan kuman diagnosis penyakit
Menyebarkan kesepian berdahak dari perawan yang tidak memiliki sperma berkepanjangan
Jam berapa sekarang, tanyanya?
Bau infus telah menyebar ke kuburan
Basah air mata merah kemarahan telah menyebarkan kebohongan
“Jika kematianku datang, biarlah dibungkus dengan kain kafan tua, karena peti mati itu terlalu mahal untuk dijual di bawah bumi tak berpenghuni,” pesanmu
Lalu sebelum pulang telah melewati ranjang kematian ini
Tepat di bawah perutmu yang berlubang disuntikkan ke dalam terowongan berair
Tembus ke liang lahat memang mengerikan!













