Oleh Hadi Suroso
Sinar mentari yang menyusup dari celah-celah dedaunan di semilir angin kali ini mengusik ingatanku akan kenangan lama. Aku memunguti jejak-jejak sejarah yang berserakan di sepanjang ingatan, lalu merangkai semua artefak menjadi sebuah kesatuan yang menjelaskan perihal kisah kita.
Seuntai janji untuk terus menjaga dan saling setia dari godaan berpaling yang kerap menggoda, adalah kalimat indah yang kita sematkan di hati dan pikiran kita untuk selalu padu; satu iring, satu arah, satu tuju, satu mimpi, dan satu cita – bersama untuk selamanya.
Kita sepakat menempatkan kesetiaan sebagai mahar dari janji manis yang terucapkan.
Terima kasih untuk sepenuh jiwa yang kau berikan. Seluruhmu yang memberiku pelangi di sepanjang waktu, bukan hanya sebatas rintik gerimis menunggu reda, lalu menghilang lupakan cahaya surya.
Aku sungguh beruntung dipertemukan denganmu. Dari sekian banyak kurangku, kau hadir menerimaku tanpa pedulikan semua itu. Ketulusanmu begitu murni, penenang dari gelisah dan keresahan hati. Penyejuk dari setiap kali dahaga jiwaku datang menghampiri.
Bagiku, kaulah sebaik-baik hadiah yang semesta persembahkan untukku.
Namun kita juga menyadari..
Semua yang ada di tubuh waktu
Adalah kefanaan dalam rentang masa tertentu
Dan cerita kita pun telah usai, yang terhimpun rapi di kefanaan musim lalu.
Dan kubiarkan itu tetap terpahat di bilik ingatanku di antara helaan nafas dan irama jantungku berdetak.
Bogor, 21122023
Hd’s
Hadi Suroso. Biasa dipanggil Mr/Mas Bob. Aktivitas keseharian, mengajar Math Cambridge di sekolah Bosowa Bina Insani Bogor, guru Bimbel dan juga guru privat SD sampai SMA untuk persiapan masuk PTN. Mulai menyukai menulis sejak satu tahun terakhir, khususnya Puisi dan Refleksi kehidupan sebagai percikan hikmah. Menulis bisa kapan saja, biasanya saat muncul gagasan dan keinginan untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan bagian dari mengasah jiwa dan menggali hikmah.
Masyaa Allah …indah sekali..good luck Mr. Semoga karyanya makin menginspirasi..
keren Mas Bob