News  

Tafsir Surat Ar-Rahman:  5 Nikmat Utama yang Diberikan kepada Orang Beriman

Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin MS (kiri).

Milenianews.com, Bogor— Salah satu surat dalamAl-Qur’an adalah Surat A-Rahman.  Surat ke-55 ini terdiri dari 78 ayat. Yang sangat menarik adalah dari 78 ayat tersebut, sebanyak 31 ayat isinya sama, yakni, artinya, “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”

“Surat Ar-Rahman mengemukakan lima nikmat utama yang diberikan Allah kepada orang beriman. Sekaligus sebagai tanda sayang Allah kepada orang yang beriman,” kata Prof. Dr. KH Didin Hafidhuddin MS saat mengisi Kajian Tematik Pendidikan, Pengajian Guru dan Karyawan,  yang diadakan oleh Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) di Masjid Al-Ikhlas Bosowa Bina Insani,  Bogor, Jumat (6/10/2023).

Pertama, nikmat berupa  Al-Qur’an sebagai kurikulum kehidupan.  “Alquran adalah obat penyakit hati. Tanda orang selalu beruntung dalam  hidupnya selalu membaca Qur’an tiap hari. Alquran  adalah bacaan utama. Orang yang rajin membaca Al-Qur’an, maka harinya  terjaga, hidupnya  terjaga, tidak pernah rugi,” ujarnya.

Kiai Didin lalu mengutip sebuah hadits Nabi SAW, yang artinya, “Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara, kalian tidak akan tersesat selama-lamanya selama kalian berpegang teguh kepada kedunya: Al-Qur’an dan Sunnah Rasul.”

“Al-Qur’an adalah landasan kehidupan, landasan berpikir, landasan bekerja, landasan memimpin,” kata Kiai Didin.

Kedua, Al bayan.  “Tuhan memberikan kepada manusia kemampaun berbicara, berkomunikasi, heradaptasi,  berkumpul,  berdialog, berdiskusi,” tuturnya.

Baca Juga : Prof. Didin: Ini Landasan Pendidikan untuk Capai Generasi Emas 2045

Allah SWT  juga mengajarkan etika berbicara, seperti ditegaskan di dalam Al-Quran Surat An-Nisa ayat 114, artinya, “Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Barangsiapa berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami akan memberinya pahala yang besar.”

“Jadi, ada tiga standar Al bayan atau bicara yang baik, yaitu: menyuruh sedekah, menyuruh  yang baik (tradisi kebiasaan maupun pikiran),  dan menganjurkan perbaikan satu dengan yang lain,” papar Kiai Didin.

Ketiga,  Al qoun (alam semesta). Sarana dan prasarana kehidupan. Matahari, bulan,  pohon dan lain-lain diciptakan oleh Allah untuk kepentingan manusia. Tentu alam semesta itu harus diolah oleh manusia.

“Nabi mendorong umat Isam untuk mempelajari alam semesta. Pelajari tentang dirinya. Sarana dan prasarana kehidupan diciptakan untuk manusia. Manusia didorong jadi ahli mengolah alam,” kata Kiai Didin.

Keempat, sulthon. “Semua tafsir sepakat bahwa  sulthon  yang dimaksudkan dalam Surat Ar-Rahman adalah  ilmu. Ilmu itu kekuatan. Bangsa manapun yang menguasai ilmu, maka mereka menguasai dunia,” ujarnya.

Kelima,  Allah membalas kebaikan dengan  kebaikan. Berupa surga yang abadi. “Karena itu, hendaklah kita selalu bersyukur atas apapun yang ada pada diri kita,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *