Milenianews.com, Jakarta- Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri M.S. menegaskan bahwa Alquran yang diturunkan sejak lebih 14 abad silam tetap cocok untuk kehidupan modern. “Alquran dan Hadits (Islam) tetap relevan hingga akhir zaman, termasuk mengatasi permasalahn kehidupan manusia di era modern abad ke-21 ini,” kata Prof. Rokhmin saat mengisi acara Mengenang Malam Nuzulul Quran bertemakan “Alquran dan Kehidupan Modern” di Masjid Baabut Taubah Pulomas, Jakarta, Sabtu (8/4/2023) malam.
Ia menambahkan, Alquran mampu memberikan solusi kehidupan manusia modern, baik permasalahan individu manusia maupun permasalahan kolektif (masyarakat, bangsa dan dunia. “Terkait permasalahan inidividu, misalnya stress (tekanan jiwa), gelisah, cemas, frustrasi, bunuh diri, dan melakukan tindakan kriminal. Solusinya antara lain sebagaimana dinyatakan oleh Allah SWT dalam Alquran Qurat Ar-Ra’d (13) ayat 28,” ujar Prof. Rokhmin yang juga ketua Dewan Pakar Ikhwanul Mubalighin.
Terkait permasalahan kolektif (masyarakat, bangsa, dan dunia), Alquran juga telah menawarkan solusinya. “Baik menyangkut persoalan kemiskinan, ketimpangan ekonomi, rangkap tiga krisis lingkungan (polusi, hilangnya keanekaragaman hayati, dan pemanasan global) maupun tensi geopolitik yang belakangan semakin memanas,” ujar Prof. Rokhmin yang juga anggota Dewan Pakar ICMI Pusat.
Untuk mengatasi masalah kemiskinan, Alquran (Islam) mengajarkan bahwa tugas pemerintah bersama warga negara yang kaya (aghniya) untuk membuat seluruh rakyatnya bekerja (yang usia produktif, 15 – 64 tahun), dan hidup sejahtera secara berkeadilan. Hal itu ditegaskan oleh Allah dalam Alquran Surat Quraisy (106) ayat 4, dan Surat Al-Ma’un (107) ayat 2, 3, dan 7.
Berbicara ketimpangan ekonomi (kesenjangan kaya vs miskin) yang semakin melebar, Alquran juga sudah memberikan solusi. “Yakni, (1) Rukun Islam ke-5 (membayar zakat) seperti disebutkan dalam Surat Al-Baqarah (2) ayat 43; (2) larangan menumpuk harta seperti ditegaskan dalam Al-Humazah (104) ayat 2) dan hidup bermegah-megah (Surat Takasur (102) ayat 1; serta (3) infak, sedekah, dan wakaf (QS. 3: 133 – 135),” papar Prof. Rokhmin yang juga anggota Dewan Pembina Bamusi (Baitul Muslimin Indonesia).
Menyangkut rangkap tiga krisis lingkungan, kata Prof. Rokhmin, akar masalahnya adalah karena laju (tingkat) pembangunan melampui daya dukung suatu wilayah (desa, kabupaten/kota, propinsi, negara, dan dunia). Laju Ppmbangunan di suatu wilayah dipengaruhi oleh jumlah penduduk, tingkat penggunahan lahan atau ruang (seperti untuk pemukiman, perkotaan, kawasan industri, dan infrastruktur), konsumsi sumber daya alam ( perkapita), laju buangan limbah per kapita, dan laju emisi GRK perkapita).
“Solusinya adalah manusia harus hidup sederhana, hemat, dan merawat lingkungan hidup, seperti ditegaskan Allah dalam Surat Al-Baqarah (2) ayat 11,” ujar Prof. Rokhmin.
Ia juga menyinggung situasi dan kondisi global terkini, yang antara lain ditandai denngan tensi geopolitik yang semakin memanas. Hal itu ditandai dengan perang, inflasi sangat tinggi, dan resesi ekonomi global. “Dalam hal ini, Alquran juga telah menawarkan solusinya, seperti disebutkan dalam Surat Al-Hujurat (49) ayat 13, yang artinya, ‘Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.’,” papar Prof. Rokhmin yang juga anggota Dewan Penasehat Majelis Nasional (MN) KAHMI.
Bahkan Alquran juga sangat peduli kemajuan Iptek berdasarkan Imtaq (iman dan taqwa). “Dalam hal ini, Alquran memberikan solusi seperti ditegaskan dalam Surat Al – ‘Alaq (96) ayat 1; Surat Al-Mujadilah (58) ayat 11; dan Surat Az – Zumar (39) ayat 9,” kata Prof. Rokhmin Dahuri.
