Pengabdian Masyarakat, Dosen Farmasi Uhamka Ajarkan Cara Pembuatan Sabun Cair kepada Andikpas

Dosen Farmasi Uhamka melaksanakan Pengabdian Masyarakat di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bandung. (Foto: Dok Uhamka)

Milenianews.com, Bandung- Tim Dosen Fakultas Farmasi dan Sains (FFS), Universitas Muhammadiyah Prof  Dr  Hamka (Uhamka), pada periode bulan Juni-November 2022 berhasil mendapatkan dana Hibah Pengabdian Masyarakat dari  KemenRisTekDikti dengan mitra Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bandung. Kegiatan ini juga atas dukungan penuh Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) Uhamka.

Pilihan mitra berdasarkan alasan perlunya pengembangan kemandirian dan pembinaan rasa percaya diri kepada para remaja yang karena alasan tertentu (tindak kriminal) mereka harus menjalani pendidikan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak.

Baca Juga : Dosen Universitas BSI Karawang Gelar Pengabdian Masyarakat

 

Tim pelaksana yang diketuai oleh Anisa Amalia  MFarm memberikan pencerahan dan wawasan bagi anak didik permasyarakatan (Andikpas) yang rata-rata kelompok usia 14-19 tahun. Adapun  tema yang dipilih adalah  “Pelatihan Pembuatan Sabun cair Rumah Tangga dan Kiat Memasarkannya Sebagai Produk Rumahan Bagi Peserta Didik Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung”.

“Kegiatan dilaksanakan dalam beberapa tahap, meliputi peninjauan lokasi mitra yang dihadiri langsung oleh Ketua LPPM Uhamka, Dr Gufron Amirullah  MPd, penandatanganan  perjanjian kerja sama (PKS) antara LPPM Uhamka  dan  LPKA II Bandung, pelaksanaan kegiatan, dan monitoring evaluasi kegiatan,” kata Anisa Amalia MFram melalui rilis, Rabu (16/11/2022).

Diharapkan Berlanjut

Pelaksanaan kegiatan berlangsung pada  Senin, tanggal 24 Oktober yang diawali penandatanganan PKS diwakili Sekretaris LPPM Uhamka, apt Ari Widayanti  MFarm  dan Plt  Kepala LPKA II Bandung,  Indri Apriyanti AMdIP  SSos  MSi.

“Kerja sama sebaiknya berlanjut hingga terwujud suatu usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) melalui produk hasil karya Andikpas di lingkungan LPKA kelas II,”  kata  Indri Apriyanti menyatakan harapannya. 

Pemaparan materi dan pelatihan pembuatan sabun cair disampaikan oleh anggota tim pelaksana yaitu Dr  apt   Fith Khaira Nursal   MSi    dan ap   Nining   MSi serta didampingi beberapa orang mahasiswa. “Produk sabun dibuat dari bahan aktif sari buah nanas, karena kandungan yang bermanfaat serta mudah diperoleh,” kata Khaira Nursal.

Baca Juga : Dosen UBSI Edukasi Masyarakat Agar Produktif Selama PSBB

 

Pengenalan ruang lingkup usaha melalui materi spirit kewirausahaan disampaikan oleh Faizal Ridwan Zamzany  SE  MMAWP,  salah seorang staf penggajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Uhamka. Ia  membuka wawasan peserta untuk bisa mewujudkan usaha  kelak setelah mereka kembali di tengah keluarga dan masyarakat.  

Kegiatan pelatihan pembuatan produk yang dilanjutkan dengan usaha mandiri di rumah (home industry) merupakan salah satu indikator keberhasilan program pembinaan yang diberikan kepada Andikpas, seperti disampaikan Kepala Seksi Pembinaan, Roni Nuryadi dan Ardiansyah sebagai Kasubsi Pendidikan dan Bimbingan Kemasyarakatan LPKA Kelas II Bandung. “Sekiranya produk sabun cair ini bisa dikembangkan untuk kemudian menjadi produk komersil antar LAPAS,” demikian Roni dan Andri menyatakan keinginannya. 

Peserta terlihat antusias selama mengikuti pelatihan dan sebagai bentuk keseriusan keberlanjutan program, Ketua Tim Anisa Amalia menyerahkan beberapa peralatan yang diperlukan dalam pembuatan sabun cair kepada pihak LPKA. Wawancara singkat juga dilakukan Tim terhadap peserta dan pembina yang hadir pada kegiatan.

Peserta menyatakan senang dan antusias dengan pelatihan serta berharap dapat diteruskan sebagai gambaran wirausaha kelak. Hal serupa disampaikan oleh Penelaah Status Warga Binaan pemasyaratan, Nia Juniawati dan berharap kegiatan ini tidak berhenti namun terus dilanjutkan dengan produk-produk rumah tangga lainnya yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai wirausaha. Nia menyapaikan harapan juga agar Andikpas tidak merasa minder dan punya kepercayaan diri yang kuat setelah selesai menjalani pembinaan di LPKA Kelas II Bandung. 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *