Milenianews.com – Mengalami kegagalan ketika merilis video game dan atau hasil yang tidak sesuai ekspektasi merupakan salah satu resiko untuk developer. Selain mengalami kerugian, developer juga bertanggung jawab kepada para komunitas gaming kecewa untuk menjaga reputasi perusahaan. Kegagalan yang baru-baru ini terjadi pada game Artifact yang dikembangkan oleh Valve. Untuk mengurangi kekecewaan penggemar, Valve akhirnya gratiskan game Artifact dengan alasan tidak memenuhi ekspektasi.
Demi menanggung kegagalannya, Valve pun memutuskan untuk mengubah Artifact menjadi game free-to-play alias gratis secara permanen. Tidak hanya itu, Valve juga akan menghentikan pengembangan dari Artifact 2.0.
Baca Juga : Steam Kembali Pecahkan Rekor Jumlah Pemain Online Serentak
Melalui situs resminya(10/3), Valve mengaku bahwa perilisan Artifact tidak sesuai ekspektasi yang mereka harapkan. Awalnya, mereka berniat untuk merombak ulang game tersebut melalui Artifact 2.0.
Namun, kini perusahaan pemilik marketplace Steam tersebut memutuskan untuk menghentikan pengembangan Artifact 2.0. Kemudian mengubah Artifact lama menjadi game free-to-play dengan nama Artifact Classic.
Lalu, Valve juga merilis Artifact 2.0 versi beta berjudul Artifact Foundry yang juga dapat diunduh secara gratis. Tidak cukup sampai disana, Valve juga mencabut market integration. Serta menghapus seluruh sistem microtransaction sehingga pemain tidak lagi dapat membeli card pack.
Sementar bagi pemain yang sebelumnya sempat membeli Artifact akan mendapatkan kartu Collector’s Edition yang masih dapat mereka jual di Steam Marketplace.

Baca Juga : 5 Website Download Game Gratis Untuk Gamers Milenial
Untuk sobat milenia yang belum tahu, Artifact sendiri merupakan game trading card berdasarkan salah satu game MOBA terpopuler yaitu Dota 2. Game ini kurang peminatnya, karena terkesan menjadi game yang terlalu menghamburkan uang.
Bahkan, saking sepi pemain, game ini sangat jarang mencapai 100 pemain yang online bersamaan. Praktek bisnis gamenya terlalu bersandar pada microtransaction sehingga terkesan pay-to-win. Dengan mengubah Game Artifact ini menjadi game free-to-play, Valve berharap game ini bisa mendapatkan apresiasi lebih baik lagi. (Latif)