News  

Harapan Mendapat Air Bersih Datang Setelah Bencana

Sumber Mata Air setelah Gempa

Milenianews.com, Jakarta – Gempa Bumi megguncang Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, beberapa waktu lalu. Disaat banyak pengungsi yang sulit mendapatkan air bersih, mata air tiba-tiba muncul di dekat lokasi pengungsian.

Tapatnya, di Desa Mekkatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulbar. Menurut relawan Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI), Hermadi mengatakan, mata air tersebut muncul setelah gempa dengan kekuatan magnitudo 6,2 melanda Majene.

Baca Juga : Selalu Terjadi Bencana Alam di Awal Tahun, Biasa?

“Mata air ditemukan warga pengungsi di Dusun Samalio Desa Mekkatta Kecamatan Malunda Kabupaten Majene setelah gempa bermagnitudo 6,2,” katanya, mengutip Antara Selasa (16/2).

Adanya mata air tersebut membawa harapan bagi para pengungsi untuk mendapatkan air bersih.

“Relawan FPPI dan Perempuan Mandar segera membangun instalasi darurat untuk mengalirkan mata air tersebut, ke lokasi pengungsian,” katanya.

Mata Air tersebut menjadi harapan bagi korban gempa Majene

 

Ratusan KK yang selama ini kesulitan mendapat air bersih, sekarang bisa mendapatkannya untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Selain itu, air yang muncul di gunung tersebut, bisa mengalir tanpa listrik dan cukup dengan pipa ledeng saja.

“Sumur yang digali relawan sudah kering dan tidak bisa membantu warga memenuhi kebutuhan air. Sementara air sungai juga kering dan keruh, sehingga dengan adanya air ini akan membantu pengungsi,” katanya.

“Semoga bantuan dari relawan untuk mengalirkan air bersih, bisa menyentuh wilayah lain,” jelasnya.

Baca Juga : Korban Meninggal Gempa Bumi di Sulbar Terdata 81 Jiwa

Saat ini, jumlah pengungsi di Sulbar semuanya mencapai 91.003 jiwa. Terbanyak ada di wilayah Mamuju, 58.123 jiwa, Kabupaten Majene 25.737 jiwa. Sementara pengungsi terbanyak ada di Kabupaten Polman sebanyak 5.343 jiwa.

Sedangkan untuk korban meninggal dunia sebanyak 105 orang. Dengan rincian 95 orang di Kabupaten Mamuju, dan 10 orang di Kabupaten Majene.(Rifqi Firdaus)

Respon (4)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *