Etos Kerja Selama Work From Home (WFH)

Etos Kerja Selama Work From Home (WFH)

Mata Akademisi, Milenianews.com – Etos kerja merupakan suatu sikap seseorang untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan perhatian yang penuh dan paripurna. Etos kerja dapat diukur melalui kualitas kerja karyawan dengan prinsip hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin. Kualitas kerja karyawan di hari esok harus lebih baik daripada kualitas kerja hari ini. Serta dianggap merugi apabila kualitas kerja hari ini sama dengan hari kemarin. Ketika ada himbauan work from home (wfh), suka atau tidak, mau atau tidak sebagai karyawan harus selalu produktif melaksanakan tugas utama, tugas pendukung, dan tugas lainnya. Etos Kerja Selama WFH harus tetap terjaga.

Tentu kondisi wfh ini pun semoga tidak akan berlangsung lama. Karena sudah diberlakukan di beberapa kota di indonesia sampai dengan diterbitkan keputusan presiden nomor 12/2020 tentang penetapan bencana non-alam penyebaran Covid-19 sebagai bencana Nasional.

Pada awal-awal dengan penerapan wfh, tentu etos kerja atau semangat kerja berbeda dengan saat bekerja ke kantor. Akan tetapi bagi pekerja lepas itu sudah terbiasa dan pasti tidak ada kendala. Bekerja di kantor, karyawan dapat berinteraksi, berdiskusi, meeting secara langsung. Sedangkan saat wfh hanya bisa menggunakan media seperti aplikasi zoom, google meet, whatsapp, google classroom, trello, dan aplikasi pendukung lainnya.

Secara hipotesis apakah wfh dapat menurunkan etos kerja atau sebaliknya dengan wfh seorang karyawan etos kerjanya meningkat? Tentu tidak bisa digeneralisir bahwa etos kerja karyawan dapat naik atau turun saat melakukan wfh. Namun paling tidak ada indikator yang mendukung agar etos kerja karyawan dapat meningkat selama wfh bila mendapatkan dukungan.

Indikator yang Mendukung Etos Kerja Selama WFH

1. Manfaatkan Waktu Panjang.

Dengan waktu kerja panjang dan fleksibel, karyawan dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk mengerjakan tugas utama, tugas pendukung dan tugas penunjang dengan baik untuk perusahaan di mana kita bekerja, maupun pekerjaan untuk pengembangan diri atau karir. Sejujurnya rutinitas pekerjaannya sama, hanya suasananya berbebeda, dikarenakan pekerjaan kantor dikerjakan dari rumah dengan ruang kerja yang berbeda.

2.Disiplin Waktu.

Waktu harus di maintenance atau diatur dengan baik, walaupun di kantor waktu kita hanya 8 jam seminggu, tetapi selama wfh waktu kita bisa lebih dari itu. Oleh karena itu aktivitas kerja selama hari kerja harus teragendakan dengan jelas, target jelas, dan hasil kerja jelas. Dengan minimnya pengawasan menuntut karyawan mendisiplinkan diri secara mandiri, termasuk di dalamnya mengatur waktu istirahat untuk makan atau mengecek media sosial secara bijaksana agar produktivitas kerja sebagai karyawan harus tetap terjaga. Disiplin ini tidak hanya dalam disiplin kerja, tetapi disiplin dalam menjaga tubuh tetap fit dengan menjaga pola makan.

Baca Juga : Tolak Ukur Kualitas Pendidikan

3. Ruang Kerja Yang Nyaman

Bekerja dari rumah bisa memanfaatkan ruangan yang ada demi mendukung kenyamanan selama bekerja di rumah. Pastikan ruangan tersebut minim gangguan dari lingkungan kita sendiri atau keluarga sehingga pikiran kita tetap fokus pada pekerjaan. Untuk kenyamanan bekerja gunakan meja minimal setengah biro, kursi kerja yang sandar yang penting nyaman. Sediakan peralatan kerja mulai dari alat tulis, kertas, laptop atau komputer, hingga handphone, dan yang terpenting ada jaringan komunikasi seperti wi-fi dan data selular. Usahakan mudah dijangkau agar ketika digunakan dapat lebih efisien seperti melakukan telekonfren.

4. Selalu Standby dan Aktif Respons.

Kecepatan dalam merespons informasi baik dari pimpinan lebih tinggi, rekan sekerja maupun bawahan secara langsung harus lebih cepat. Setiap permintaan harus mendapatkan respon terkait dengan pekerjaan agar dapat meningkatkan efektivitas dalam penyelesaian pekerjaan bersama tim. Informasi terkait pekerjaan biasanya banyak datang dengan melalui media whatsapp, email, dan media lainnya.

5. Selalu Memonitor dan Berkomunikasi.

Selama WFH, cara kerja berbalik untuk memonitor bawahan akan lebih sulit. Berbeda dengan bekerja dari kantor, apabila memiliki bawahan tentu sangat mudah untuk  memonitor secara langsung aktivitas kerjanya. Ketika WFH, harus ada target kerja per hari, harus ada log activity, setiap hari wajib melakukan presensi secara online, kerja tetap 8 jam selama 1 minggu sebagai alat kontrol. Siapa yang bisa menjamin bahwa karyawan atau bawahan kita selama jam kerja mengerjakan pekerjaannya. Bisa saja Karyawan berada di rumah tetapi santai menunggu waktu presensi. Oleh karena itu komunikasi sangat penting agar memastikan pekerjaannya ada progresnya.

Wfh sudah hampir setahun berjalan, mungkin terasa mendapat kesempatan karena lebih santai. Termasuk bangun tidur lebih siang dari biasanya, mulai bekerja tanpa harus mandi dan berkemas, atau mengejar kereta. Bersantai depan meja dan kursi sambil menyeruput kopi, sambil memperhatikan dan mendengar berita televisi. Namun perlu menjadi perhatian, bahwa pekerjaan tak akan berhenti, kantor menunggu hasil kerja nyata.

Bekerja dari rumah sesungguhnya hanya memindahkan tempat kerja. Karyawan harus tetap menjaga etos kerja dan produktivitas harus tetap tinggi. Mari kita lawan virus ini, ikuti ajuran pemerintah, dengan menggunakan masker di tempat umum serta mencuci tangan.

Penulis: Suparman Hi Lawu (Kepala Biro Penjaminan Mutu & Akredritasi (BPMA) UBSI, Dosen Fakultas Ekonomi & Bisnis).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *