News  

Kata ‘Anjay’ jadi Perbincangan, Sebut kata itu Bisa Dipidana lho!

Anjay

Milenianews.com, Jakarta – Kata ‘Anjay’ telah masuk ke dalam kajian Komisi Perlindunagn Anak Indonesia (KPAI). Bagi sebagian orang, Anjay menjadi kata yang sering dikatakan untuk menggambarkan rasa kagum atau pun kaget yang diucapkan ke teman sebaya. Akhir-akhir ini, Komisi Nasional Perlindungan Anak Komnas PA serius menanggapi Lutfi Agizal yang terus menggembor-gemborkan untuk berhenti mengucapkan kata ‘anjay’.

Baca Juga : Sinetron ‘Dari Jendela SMP’ SCTV mendapat Teguran Keras dari KPI

Mengucapkan ‘Anjay’ bisa kena pidana

Lutfi menilai, bahwa kata tersebut tak pantas diucapkan oleh anak-anak karena ada sejumlah anak yang terekam asyik mengucapkan kata tersebut. Kata tersebut, menurut Lutfi, memiliki makna kasar. Ketua Komnas PA (Komisi Nasional Perlindungan Anak) Arist Merdeka Sirait, meminta masyarakat berhenti menggunakan kata itu karena berpotensi dipidana.

“Ini adalah salah satu bentuk kekerasan atau bullying yang dapat dipidana, baik digunakan dengan cara dan bentuk candaan,” kata Arist Merdeka Sirait dalam keterangan tertulisnya, dikutip Indozone, Sabtu (29/8).

Kata tersebut menurutnya, bisa diganti dengan kata ‘waoow keren‘, jika untuk ungkapan kagum. “Istilah ‘ANJ*Y’ untuk satu aksi pujian ini tidak mengandung kekerasan atau bully di mana istilah tersebut tidak menimbulkan ketersinggungan, sakit hati, dan merugikan sekalipun,” ujarnya.

Baca Juga : PB DJarum Hentikan Beasiswa Bulutangkis, KPAI Tutup Sarana Pengembangan Atlet Bulutangkis Indonesia

“Tapi, jika kata “anjay” tersebut bermakna kata pengganti sebutan untuk hewan sehingga berpotensi merendahkan martabat seseorang, maka kata “anjay” tersebut mengandung unsur kekerasan verbal,” jelasnya. (Rifqi Firdaus)

Respon (1)

  1. With All do respect…
    Dengan melakukan hal tersebut tidak akan membuat perubahan karna kalaupun iya beneran bisa di pidana, orang² hanya perlu mengganti kata tersebut dengan kata yang lain…
    Kalau memang ingin merubah perkataan orang² menjadi lebih baik maka solusinya bukan seperti itu… Tapi tanamkan dari awal mental dan akhlak masarakat sedari kecil.
    sehingga dari dalam dirinya sendiri dapat menahan/membatasi saat ingin berkata kasar… Kalau hanya memblokir kata kasar tersebut maka orang² hanya perlu mengganti kata tersebut… Bahkan kata ganti dari kata yang sebelumnya bisa menjadi lebih kasar… Emang ga kepikiran sampe kesitu ya?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *