Milenianews.com, Jakarta – TikTok akhirnya menemukan jalan tengah untuk tetap eksis di Amerika Serikat. Platform video pendek ini resmi menandatangani kesepakatan usaha patungan dengan sejumlah investor strategis asal AS dan Timur Tengah, langkah yang diambil demi meredam isu keamanan nasional sekaligus menghindari ancaman pelarangan total akibat kepemilikan China.
Baca juga: TikTok Hadirkan Fitur “Shared Collections” Untuk Berbagi Konten ke Followers
Melalui memo internal yang disampaikan kepada karyawan, CEO TikTok Shou Chew mengungkapkan bahwa TikTok bersama perusahaan induknya, ByteDance, telah menyepakati pembentukan entitas baru yang akan berbasis di Amerika Serikat. “Kami telah menyetujui pembentukan entitas TikTok baru di AS yang akan beroperasi secara independen dan mematuhi seluruh persyaratan hukum setempat” (18/12).
Entitas baru ini akan melibatkan Oracle, Silver Lake, dan MGX sebagai pemegang saham utama. Kehadiran para investor tersebut dirancang untuk memastikan kendali mayoritas berada di tangan non-China, sekaligus menjawab kekhawatiran lama pemerintah AS soal potensi campur tangan asing terhadap data dan algoritma TikTok.
Langkah besar ini tidak bisa dilepaskan dari regulasi yang diberlakukan pada era Presiden Joe Biden, yang secara tegas mengharuskan ByteDance melepas kepemilikan TikTok di AS atau siap menghadapi pelarangan. Sejumlah pembuat kebijakan sebelumnya menilai TikTok berisiko digunakan untuk memata-matai warga Amerika atau memengaruhi opini publik lewat sistem rekomendasinya.
Kepemilikan ByteDance ditekan sesuai aturan main
Dalam struktur baru ini, porsi kepemilikan ByteDance dipangkas signifikan. Shou Chew menyebut bahwa ByteDance hanya akan memegang sekitar 20 persen saham, batas maksimum yang diperbolehkan bagi perusahaan asal China. “Kepemilikan ByteDance akan berada di bawah ambang batas yang ditetapkan hukum, sehingga kontrol operasional sepenuhnya berada di tangan entitas AS” (18/12).
Selain itu, sekitar sepertiga saham akan dimiliki oleh investor ByteDance yang sudah ada sebelumnya, sementara sisanya dikuasai oleh konsorsium investor baru. Skema ini dipandang sebagai kompromi strategis agar TikTok tetap bisa beroperasi tanpa kehilangan stabilitas bisnisnya.
Data, algoritma, dan konten di bawah kendali independen
Setelah proses finalisasi rampung, entitas TikTok di AS akan memegang otoritas independen atas perlindungan data pengguna, keamanan algoritma, moderasi konten, hingga keandalan perangkat lunak. Manajemen TikTok menegaskan bahwa isu keamanan menjadi fokus utama dalam restrukturisasi ini. “Entitas TikTok di AS akan memiliki kontrol penuh dan independen atas data pengguna serta sistem rekomendasi, dengan standar keamanan yang lebih tinggi dan transparan” (18/12).
Baca juga: Cara Aman dan Mudah Download Video TikTok Tanpa Watermark
Sementara itu, urusan yang bersifat global seperti interoperabilitas lintas negara, iklan, dan e-commerce masih akan ditangani oleh entitas global TikTok yang berbasis di AS.
Kesepakatan ini juga kembali menyeret nama Larry Ellison ke panggung utama. Pendiri Oracle tersebut tidak hanya terlibat sebagai investor, tetapi juga sebagai mitra teknologi strategis yang berperan penting dalam memastikan keamanan data TikTok di Amerika.
Dengan kesepakatan usaha patungan ini, TikTok resmi memasuki fase baru dalam perjalanannya di Amerika Serikat. Di tengah tekanan regulasi dan sorotan politik, platform ini memilih beradaptasi daripada angkat kaki, demi mempertahankan pasar terbesarnya sekaligus menjaga kepercayaan pengguna.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.













