Milenianews.com, Jakarta – Nama Joko Anwar kembali mencuri perhatian dunia. Sutradara dan penulis skenario Indonesia ini resmi dianugerahi tanda kehormatan Chevalier (Knight) of the Ordre des Arts et des Lettres oleh Pemerintah Prancis. Penghargaan bergengsi tersebut diserahkan dalam sebuah upacara di Gedung Kementerian Kebudayaan Prancis, Paris, pada Kamis malam (11/12) waktu setempat.
Baca juga: Joko Anwar Siap Bikin Ketawa dan Merinding Bareng di “Ghost in The Cell”
Gelar Chevalier diberikan sebagai bentuk apresiasi atas konsistensi dan dedikasi Joko Anwar di dunia perfilman. Karya-karyanya dinilai bukan hanya berpengaruh bagi perkembangan sinema Indonesia, tetapi juga punya gaung kuat di tingkat global. Lewat pendekatan genre yang berani dan khas, Joko Anwar berhasil membawa isu-isu sosial ke layar lebar tanpa kehilangan daya hiburnya.
Dalam pernyataan resminya, Joko Anwar menyebut bahwa film baginya adalah ruang dialog dengan penonton. Ia kerap menggunakan balutan horor, thriller, hingga komedi untuk membicarakan hal-hal yang kerap dianggap sensitif atau sulit disampaikan secara gamblang. “Melalui cerita-cerita yang dibungkus dalam horor, thriller, atau komedi, saya berusaha membicarakan hal-hal yang sering kali sulit dibicarakan secara langsung. Khususnya tentang ketidakadilan, tentang kekuasaan, tentang manusia dan lingkungan tempat ia berpijak,” ujar Joko Anwar dalam keterangan resminya (16/12).
Perjalanan kreatif dari Indonesia jadi bagian penting pencapaian ini
Dalam pidato penerimaannya di Paris, Joko Anwar juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Prancis atas penghargaan yang ia terima. Ia menyinggung perjalanan kreatifnya sebagai pembuat film yang tumbuh di Indonesia, dengan segala keterbatasan sekaligus kekayaan cerita yang dimiliki negeri ini.
Penghargaan Chevalier of the Ordre des Arts et des Lettres sendiri merupakan salah satu tanda kehormatan tertinggi di bidang seni dan budaya yang diberikan oleh Pemerintah Prancis. Gelar ini diberikan kepada individu yang dinilai berjasa besar dalam memperkaya dunia seni, termasuk perfilman, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Menariknya, penghargaan ini datang di tengah persiapan Joko Anwar merilis film terbarunya berjudul “Ghost in the Cell” yang dijadwalkan tayang pada 2026. Film panjang ke-12 garapan Joko Anwar ini mengusung genre horor-komedi dengan latar penjara sebagai metafora sosial.
Baca juga: Joko Anwar Berharap “Pengepungan di Bukit Duri” Bisa Jadi Bahan Diskusi
Lewat film tersebut, Joko Anwar kembali mengangkat isu kerusakan lingkungan, kekuasaan, dan tanggung jawab moral manusia, namun tetap dikemas dengan gaya yang menghibur dan reflektif. “Ghost in the Cell adalah bagian dari percakapan yang sama yang selama ini ingin saya bangun lewat film-film saya. Menggunakan genre untuk menghibur, tetapi juga untuk mengajak penonton berpikir tentang dunia tempat kita hidup,” ungkapnya dalam pernyataan resmi (16/12).
Dengan gelar Chevalier yang kini disandangnya, Joko Anwar semakin menegaskan posisinya sebagai sineas yang mampu membawa cerita lokal ke panggung dunia, sekaligus membuktikan bahwa film Indonesia punya suara yang layak didengar secara global.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.













