Milenianews.com, Mata Akademisi – Imam Nashiruddin Abu Shalih Abdallah bin Umar al-Baidhawi t. 685 H/1286 M, seorang ulama multidisiplin dari Persia yang bergelut dalam fikih Syafi’i, ushul, kalam Asy’ari, dan tafsir, menyusun Anwarut Tanzil wa Asrarut Ta’wil sebagai karya monumental abad ke-7 Hijriah. Kitab ini merupakan ringkasan cermat dari tafsir al-Kashshaf (Zamakhsyari), Mafatih al-Ghaib (Fakhruddin ar-Razi), dan karya al-Raghib al-Isfahani, dengan pembersihan unsur Mu’tazilah serta penekanan Ahlus Sunnah. Dibagi dua jilid, 1 mencakup Al-Fatihah hingga Al-An’am, jilid 2 dari Al-A’raf hingga An-Nas tafsir ini ringkas namun padat, menjadi induk bagi lebih dari 300 hasyiyah dan terjemahan ke berbagai bahasa karena kejelasan metodologinya. Essay ini menguraikan metode, sistematika, dan corak penafsiran Al-Baidhawi secara mendalam, dengan menyoroti kelebihan, kekurangan, serta relevansinya hingga kini.
Al-Baidhawi mengadopsi metode tahlili secara dominan, yaitu menafsirkan ayat Al-Qur’an berurutan sesuai mushaf Utsmani dari surat pertama hingga terakhir, menghindari pendekatan ijmali (global), muqaran (perbandingan), atau maudhu’i (tematik). Pendekatan utamanya adalah bi al-iqtiran, memadukan bi al-ma’tsur (riwayat sahih dari Nabi SAW, sahabat seperti Ibn Abbas dan Ibn Mas’ud, serta tabi’in) dengan bi al-ra’yi (ijtihad pribadi melalui analisis lughawi). Ia sering menggunakan munasabah, seperti menghubungkan kata dalam satu ayat dengan ayat lain di surat atau mushaf yang sama untuk menggali makna mendalam.
Selain itu, Al-Baidhawi memanfaatkan qira’at sab’ah untuk memperkuat argumen, memaparkan etimologi kata sulit (gharib), serta riwayat israiliyat hanya jika disahkan oleh syariah tanpa kontradiksi. Contohnya, dalam menafsirkan ayat akidah, ia membandingkan pandangan Ahlus Sunnah dengan Mu’tazilah atau Khawarij untuk menegaskan kebenaran ortodoks. Metode ini menghasilkan tafsir yang seimbang, tidak bergantung riwayat semata maupun spekulasi liar, sehingga mudah dipahami oleh pelajar.
Sistematika Al-Baidhawi sangat terstruktur dan konsisten sepanjang kitab. Setiap surat dibuka dengan informasi asas yaitu status makki/madani, jumlah keseluruhan ayat, serta makna nama surat jika relevan. Penjelasan ayat dilakukan secara per ayat, dimulai dari i’rab, makna lahiriah, lalu ta’wil batiniah dengan dukungan balaghah, ushul fiqh, dan ayat kauniyah. Ayat hukum difokuskan pada dalil fiqh Syafi’i, sementara ayat akidah disertai pembantahan bid’ah.
Pada akhir surat, hampir selalu disisipkan hadits dan keutamaan dari sumber yang sahih seperti Bukhari Muslim untuk motivasi ibadah. Muqaddimah kitab membahas mu’jizat Al-Qur’an, perbedaan tafsir-ta’wil, dan kaidah Bahasa syariah sebagai fondasi. Gaya penulisan ringkas membuat satu halaman mencakup banyak ayat, namun lengkap pada analisisnya, memerlukan hasyiyah seperti Minhajus Sadiqin untuk penjelasan lanjut.
Corak dominan adalah fiqhi-ilmi-lughawi, mencerminkan latar belakang Al-Baidhawi sebagai qadhi (hakim) dan ahli ushul, dengan penekanan pada hukum praktis, rahasia ta’wil, dan keindahan balaghah ayat. Berbeda tafsir riwayat murni seperti at-Thabari, ia lebih mengintegrasikan dirayah (akal) untuk hermeneutik holistik, termasuk analisis isyarat dan hikmah penciptaan. Kelebihannya ada pada kejelasan, kemurnian akidah Ahlus Sunnah, dan memiliki pengaruh akademik yang luas. Kekurangannya terletak pada keringkasan ekstrem yang kadang ambigu dan referensi yang kurang tepat.
Tafsir Anwarut Tanzil Al-Baidhawi merangkum keunggulan metode tahlili-bi al-iqtiran, sistematika mushaf-oriented yang presisi, dan corak fiqhi-ilmi yang mendalam, menjadikannya “permata” ilmu tafsir pasca-tabi’in. Pengaruhnya abadi, dari hasyiyah klasik hingga studi modern, mendorong umat memahami Al-Qur’an secara komprehensif. Untuk pengembangan kontemporer, penelitian aplikatif pada isu fiqh mu’asir dianjurkan agar warisan ini tetap hidup.
Penulis: Nurhidaya, Mahasiswa Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.













