Milenianews.com – Telur dikenal sebagai salah satu makanan paling bergizi, kaya protein, vitamin B, kolin, serta berbagai mineral penting untuk tubuh. Namun meski sehat, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan telur karena dapat menurunkan penyerapan nutrisi, mengganggu pencernaan, atau memicu respons tubuh tertentu.
Melansir dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, telur tetap aman dikonsumsi setiap hari dalam porsi wajar, namun kombinasi makanan tertentu dapat mempengaruhi manfaatnya. Berikut makanan yang sebaiknya tidak dipadukan dengan telur menurut referensi kesehatan luar negeri dan lembaga resmi.
Baca juga: Ketahui Makanan Tinggi Biotin yang Bantu Jaga Kesehatan dari Dalam
1. Gula Berlebih dan Minuman Manis
Telur sering dikonsumsi bersama pancake, sirup, atau minuman manis. Melansir dari American Heart Association, konsumsi gula berlebih saat makan makanan tinggi protein dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang lebih cepat dan meningkatkan risiko peradangan. Kombinasi telur dan gula tinggi juga menurunkan efektivitas tubuh dalam memecah lemak dan protein.
2. Daging Olahan Tinggi Lemak
Smoked Beef, sosis, atau daging olahan lainnya sering disajikan bersama telur, tetapi sebenarnya tidak ideal. Melansir dari World Health Organization (WHO), daging olahan termasuk kategori karsinogen Grup 1 karena kandungan nitrit dan garamnya yang tinggi.
Saat dikombinasikan dengan telur yang kaya kolin, keduanya berpotensi meningkatkan kadar TMAO dalam tubuh, senyawa yang dikaitkan dengan risiko penyakit jantung.
3. Kedelai dalam Jumlah Besar
Makanan berbasis kedelai seperti tahu atau susu kedelai sebenarnya sehat, tetapi tidak ideal dikonsumsi bersamaan dalam jumlah besar dengan telur. Melansir dari National Institutes of Health (NIH), kedelai mengandung antinutrisi seperti fitat yang dapat menurunkan penyerapan mineral pada makanan lain.
Ketika dimakan bersama telur, penyerapan zat besi dan seng dalam telur dapat berkurang.
4. Buah Dengan Asam Tinggi
Beberapa orang menyantap telur bersama jus jeruk atau buah-buahan yang sangat asam. Melansir dari Cleveland Clinic, konsumsi protein tinggi bersamaan dengan asam kuat dapat memperlambat pencernaan dan menimbulkan rasa tidak nyaman pada lambung.
Kandungan asam dari jeruk, lemon, atau kiwi juga dapat mengurangi efektivitas enzim pencerna protein.
5. Teh Hijau Ketika Makan Telur
Teh hijau sangat kaya antioksidan, tetapi tidak ideal dikonsumsi tepat bersamaan dengan telur. Melansir dari Journal of Food Science, katekin dalam teh hijau dapat mengikat mineral tertentu seperti zat besi dari telur sehingga menurunkan penyerapannya.
Efek ini disebut iron-binding, yang berdampak pada kualitas penyerapan nutrisi.
6. Susu Tinggi Lemak
Beberapa orang membuat omelet atau telur orak-arik dengan tambahan banyak susu atau krim. Melansir dari U.S. Department of Agriculture (USDA), lemak jenuh dari susu atau krim dapat memperlambat pencernaan protein telur, membuat tubuh lebih lama menyerap nutrisi. Ini bukan kombinasi berbahaya, namun kurang optimal bagi metabolisme.
Baca juga: Makanan yang Sebaiknya Tidak Dimakan Sebelum Workout
7. Kentang Goreng atau Makanan Tinggi Karbohidrat Olahan
Telur dengan kentang goreng atau hash brown adalah kombinasi populer, tetapi kurang ideal. Melansir dari Harvard Medical School, konsumsi karbohidrat olahan bersama protein tinggi dapat memicu peningkatan indeks glikemik, menyebabkan lonjakan energi singkat lalu cepat turun. Ini membuat tubuh cepat lelah dan mudah lapar lagi.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.













