Institut SEBI Gelar Kuliah Umum Internasional: “Islamisasi Ilmu Pengetahuan-Agenda Peradaban Masa Depan”

Institut SEBI Depok menggelar kegiatan International Public Lecture bertajuk “Islamization of Knowledge: The Future Agenda”, dengan menghadirkan tokoh akademisi internasional, Prof. Dr. Dawood Abdulmalek Yahya Al-Hidabi, Guru Besar dari International Islamic University of Malaysia (IIUM), Kuala Lumpur, di SEBI Hall, Institut SEBI, Depok, Sabtu, 18 Oktober 2025. (Foto: Dok Institut SEBI)

Milenianews.com, Depok Institut SEBI kembali menunjukkan komitmennya sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam yang berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan berbasis nilai-nilai wahyu. Melalui kegiatan International Public Lecture bertajuk “Islamization of Knowledge: The Future Agenda”, SEBI menghadirkan diskursus penting mengenai arah masa depan Islamisasi ilmu pengetahuan dalam konteks pendidikan dan peradaban global.

Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 18 Oktober 2025 pukul 13.00–15.00 WIB di SEBI Hall, Institut SEBI, Depok  ini menghadirkan tokoh akademisi internasional, Prof. Dr. Dawood Abdulmalek Yahya Al-Hidabi, Guru Besar dari International Islamic University of Malaysia (IIUM), Kuala Lumpur, sebagai pembicara utama. Kehadirannya memberikan perspektif global tentang bagaimana proses Islamisasi ilmu pengetahuan dapat menjadi landasan strategis dalam membangun peradaban Islam yang berkemajuan dan adaptif terhadap perkembangan sains modern.

Selain Prof. Dawood, kuliah umum ini juga menampilkan dua panelis terkemuka, yakni Dr. Sigit Pramono, S.E., M.Sc., Ph.D. selaku rektor Institut SEBI, serta Dr. Diana Setiyawati, S.Psi., MHSc., Ph.D. selaku direktur Center for Public Mental Health Universitas Gadjah Mada (UGM). Diskusi lintas disiplin ini menjadi forum intelektual yang mempertemukan gagasan antara ekonomi Islam, psikologi, dan pendidikan, dengan semangat mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam ilmu pengetahuan kontemporer.

Baca Juga : Dari Institut SEBI Untuk Palestina: 80 Orang Lebih Mahasiswa SEBI Ikut Suarakan “Stop Genosida”

Sambutan pembuka disampaikan oleh Dr. Sepky Mardian, M.E.Sy., salah satu tokoh akademik Institut SEBI yang menekankan pentingnya Islamisasi ilmu sebagai proyek peradaban jangka panjang umat Islam. Dalam sambutannya, ia  menyampaikan bahwa Islamisasi ilmu bukanlah sekadar slogan akademik, melainkan sebuah ikhtiar epistemologis untuk mengembalikan orientasi ilmu kepada nilai-nilai tauhid. “Proses Islamisasi ilmu pengetahuan harus terus digerakkan melalui penelitian, pengajaran, dan praktik sosial yang meneguhkan prinsip keadilan, amanah, dan kemaslahatan umat,” ungkap Dr. Sepky.

Sementara itu, Prof. Dawood Al-Hidabi dalam paparannya menyoroti pentingnya reposisi epistemologi Islam dalam sistem pendidikan tinggi. Menurutnya, tantangan terbesar dunia Islam bukan hanya pada aspek kelembagaan, melainkan pada paradigma ilmu yang masih terfragmentasi. “Kita perlu mengembalikan ilmu kepada sumber asalnya—wahyu dan akal yang harmonis—agar pendidikan Islam mampu melahirkan insan berilmu yang berkarakter dan berdaya guna bagi umat manusia,” tegasnya.

Kegiatan yang dipandu oleh Donny Setiawan, S.Pd., M.I.Kom., dosen sekaligus moderator acara, berlangsung dinamis dengan interaksi aktif antara pembicara, panelis, dan audiens. Diskusi yang mengalir menunjukkan antusiasme peserta dalam menggali relevansi Islamisasi ilmu terhadap konteks global, termasuk tantangan integrasi ilmu sosial dan sains modern dalam kerangka nilai-nilai Islam.

Acara yang diikuti oleh dosen, tenaga kependidikan, serta civitas akademika Institut SEBI ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Institut SEBI di https://www.youtube.com/live/GoGfmpSaDvw. Partisipasi aktif dari peserta, baik luring maupun daring, menunjukkan tingginya minat terhadap isu-isu epistemologis dan peradaban Islam yang menjadi fokus kajian masa depan.

Melalui forum internasional ini, Institut SEBI kembali menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi Islam yang berkomitmen menumbuhkan tradisi intelektual berbasis wahyu dan rasionalitas. Semangat “Building Future Muslim Scholars” terus dihidupkan sebagai visi untuk melahirkan cendekiawan Muslim yang mampu menyinergikan ilmu, iman, dan amal dalam membangun peradaban dunia yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *