Milenianews.com, Bogor– IPB University melalui Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) resmi meluncurkan Sekolah Alpukat, sebuah program inovatif yang bertujuan mencetak generasi muda agripreneur berbasis komoditas alpukat. Program ini menjadi bagian dari rangkaian Young Agripreneur Camp (YAC) yang telah digelar sejak 2019.
Sekolah Alpukat menawarkan pendekatan pembelajaran terpadu yang menggabungkan teori, praktik lapangan, dan kewirausahaan. Sebanyak 40 peserta yang terdiri dari mahasiswa aktif, alumni, serta masyarakat desa binaan IPB University, akan mengikuti pembekalan intensif yang difasilitasi oleh dosen dan praktisi ahli.
“Tujuan utama Sekolah Alpukat adalah membekali peserta dengan pemahaman menyeluruh mengenai budi daya, pengendalian hama dan penyakit, teknik perbanyakan tanaman, hingga pengelolaan dan pemasaran alpukat di pasar modern,” ujar Dian Rahma, penanggung jawab program saat merespons wawancara tertulis dari IPB Today.
Selain itu, Dian mengatakan bahwa DPMA juga mengembangkan program agroforestri kurang lebih 2.000 hektare di beberapa lokasi, yang fokusnya pada komoditas alpukat, durian, kopi.
“Panen terdekat di antara tiga komoditas tersebut adalah panen alpukat. Jadi, harapannya bisa ada peluang untuk dikelola oleh calon CEO dari Sekolah Alpukat ini,” tambahnya.
Baca Juga : IPB University Ajak Akademisi dari 7 Negara Belajar Resiliensi Agrifood di Kepulauan Seribu
Silabus program mencakup berbagai sesi penting, di antaranya agronomi dasar oleh Prof. Slamet Susanto, teknik pembibitan dan top working oleh Sigit selaku praktisi, hingga pengenalan kultivar lokal oleh pakar buah tropis Dr. Reza Tirtawinata.
Sesi strategi pemasaran alpukat akan dipandu oleh Deni Sukmana, alumni IPB University dan pendiri PT Perkebunan Buah Subang (Superavo), juga akan disampaikan materi mengenai nutrisi dan kualitas buah. Sebagai penutup, peserta akan mempelajari kisah sukses Alpukat Miki langsung dari pemiliknya, Eflain Sirait, di Cibinong.
Program ini berlangsung sejak Juli hingga September 2025. Semua kegiatan mengedepankan metode experiential learning yang mengintegrasikan praktik langsung dan penguatan akademik serta bisnis.
“Melalui Sekolah Alpukat, IPB University berharap dapat melahirkan agripreneur muda yang inovatif dan berdaya saing tinggi. Alpukat dipilih sebagai simbol semangat baru dalam menjadikan pertanian sebagai ladang peluang, bukan sekadar tradisi,” pungkas Dian.