Arsenal Rebut Eberechi Eze dari Tottenham, Suporter Merasa Jadi Pemenang Bursa Transfer

Milenianews.com – Bursa transfer Arsenal semakin panas setelah keberhasilan mereka merekrut Eberechi Eze dari Crystal Palace. Kedatangan gelandang serang timnas Inggris berusia 27 tahun itu dianggap telah mengubah total suasana hati para pendukung The Gunners.

Baca juga: Arsenal Bantai Manchester City 5-1, The Gunners Mengamuk di Emirates!

Sebelum musim Premier League bergulir, Arsenal sudah lebih dulu aktif di bursa dengan menghabiskan sekitar £190 juta untuk enam pemain baru. Di antaranya Viktor Gyokeres dari Sporting Lisbon seharga £64 juta dan Martin Zubimendi dari Real Sociedad senilai sekitar £60 juta. Namun, justru transfer Eze yang membuat fans Arsenal merasa klub mereka benar-benar “menang” di jendela kali ini.

Selain faktor kualitas sang pemain, ada juga kepuasan emosional karena Arsenal berhasil menikung rival sekota, Tottenham Hotspur. Spurs sebenarnya sudah mencapai kesepakatan personal dengan Eze dan juga dengan Palace, namun Arsenal bergerak cepat hanya beberapa jam sebelum finalisasi.

Kronologi Arsenal Menyalip Tottenham

Pada Rabu (20/8/2025), Tottenham berada di posisi terdepan untuk mengamankan tanda tangan Eze. Palace masih menahan proses karena ingin sang bintang tampil dulu di laga play-off Europa Conference League melawan Fredrikstad.

Di saat bersamaan, Arsenal menggelar sesi latihan terbuka tanpa kehadiran Kai Havertz, yang ternyata mengalami masalah pada lutut. Cedera itulah yang membuat Mikel Arteta berubah pikiran dan segera meminta manajemen menindaklanjuti ketertarikan lama pada Eze.

Karena Eze sendiri adalah fans Arsenal sejak kecil dan sempat bermain di akademi klub, keputusan akhirnya jadi mudah. Pada malam hari, media Inggris mengabarkan kesepakatan telah tercapai, dan tak ada lagi peluang bagi Spurs untuk membalikkan keadaan.

Bagaimana Eze Akan Digunakan Arteta?

Pertanyaan besar berikutnya adalah posisi Eze di dalam skuad. Selama ini, Martin Odegaard tak tergantikan sebagai gelandang serang utama. Namun, Eze menawarkan gaya berbeda: kreatif, berani melakukan dribble, dan bisa jadi pemecah kebuntuan saat menghadapi lawan yang bertahan rapat.

Menurut analis taktik BBC, Umir Irfan, posisi paling realistis untuk Eze adalah di sayap kiri menggantikan Gabriel Martinelli yang inkonsisten musim lalu. Dari situ, ia bisa bergerak ke tengah saat full-back naik membantu serangan. Opsi lain, Eze juga bisa dimainkan bersamaan dengan Odegaard untuk menambah daya gedor di laga-laga sulit.

Respons Fans dan Perpisahan dengan Palace

Di Crystal Palace, Eberechi Eze menjadi sosok populer baik di ruang ganti maupun di kalangan suporter. Dalam 169 penampilan, ia mencetak 40 gol dan 28 assist, termasuk gol kemenangan di final Piala FA melawan Manchester City.

Meski berat melepasnya, mayoritas fans Palace diyakini memahami keputusan Eze. Apalagi, kepindahannya ke Arsenal dianggap sebagai “momen penuh lingkaran” karena ia kembali ke klub yang pernah melepasnya saat masih berusia 13 tahun.

Baca juga: Tottenham Juara Liga Europa Usai Taklukkan MU

Bagi fans Arsenal, faktor emosional juga memainkan peran penting. Penolakan Eze terhadap Tottenham membuatnya langsung dipuja, bahkan sebelum resmi menginjakkan kaki di Emirates Stadium. Ia kini diharapkan mengikuti jejak Ian Wright, legenda Palace yang juga jadi idola di Arsenal.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *