News  

Gen Z Ogah Kantoran, Lebih Pilih Profesi “Jadul” yang Bikin Bahagia

Milenianews.com, Jakarta – Generasi Z kini mulai beralih dari mimpi bekerja di kantor menuju profesi yang lebih tradisional. Bukan tanpa alasan, tren ini muncul karena semakin banyak Gen Z yang merasa dunia kerja kantoran tidak lagi sesuai dengan nilai dan gaya hidup mereka. Banyak anak muda sekarang justru tertarik menjadi petani urban, perajin kayu, penjual makanan rumahan, hingga pedagang keliling. Selain lebih fleksibel, profesi ini juga memberikan kepuasan karena hasil kerjanya bisa langsung dilihat dan dirasakan.

Baca juga: Bonus Demografi yang Terancam: 10 Juta Gen Z Menganggur, Alarm Serius untuk Indonesia

Fenomena ini terjadi secara global, termasuk di Indonesia. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya Gen Z yang membangun usaha rumahan, berdagang secara mandiri, bahkan merintis karier di sektor informal di berbagai kota besar hingga daerah.

Meskipun tidak disebutkan secara spesifik waktunya, perubahan tren ini semakin terlihat dalam beberapa tahun terakhir, terutama pasca-pandemi saat banyak orang mulai mengevaluasi ulang prioritas kerja dan gaya hidup mereka.

Pelaku utama dalam tren ini adalah generasi Z, yaitu mereka yang lahir sekitar tahun 1997 hingga 2012. Mereka kini tumbuh sebagai tenaga kerja muda yang mulai menentukan pilihan karier sesuai prinsip hidup masing-masing.

Kerja kantoran dinilai bikin stres dan nggak fleksibel

Melansir dari Detik, survei global menunjukkan bahwa sekitar 70 persen Gen Z lebih memilih bekerja secara freelance atau membangun usaha mandiri dibanding terikat jam kerja kantor yang kaku. Kebebasan menentukan waktu dan tempat kerja menjadi daya tarik utama bagi mereka.

Selain itu, budaya kerja kantoran yang penuh aturan, deadline, dan hirarki kerap membuat Gen Z cepat jenuh. Banyak yang merasa skill dan kreativitasnya justru terhambat saat bekerja di lingkungan yang serba formal. Tantangan mencari pekerjaan kantoran juga cukup berat. Maka dari itu, banyak Gen Z yang kesulitan menembus pasar kerja formal karena minim pengalaman, belum punya keahlian praktis yang dibutuhkan industri, atau kalah saing dengan kandidat lain.

Bagi Gen Z, profesi jadul justru membuka peluang untuk bekerja sesuai passion, punya penghasilan sendiri, sekaligus memberi dampak nyata bagi masyarakat sekitar. Banyak di antara mereka juga tertarik menghidupkan kembali tradisi usaha kecil yang pernah berjaya di masa lalu.

Pilihan ini sekaligus menjadi solusi realistis di tengah gaji karyawan baru yang sering kali tidak sebanding dengan biaya hidup.

Baca juga: Gen Z Jadi Pengguna QRIS Terbesar di Indonesia, Bukti Anak Muda Pegang Kendali Ekonomi Digital

Karena itulah, tidak heran semakin banyak Gen Z yang lebih nyaman membangun usaha sendiri atau mengambil pekerjaan lepas ketimbang harus duduk di kantor dari pagi sampai malam. Fenomena ini menunjukkan perubahan cara pandang generasi muda. Bagi mereka, bekerja tidak sekadar soal status di kantor bergengsi, tapi bagaimana pekerjaan bisa mendukung gaya hidup fleksibel, memberi makna, dan tetap mendatangkan penghasilan.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *