News  

Lampung Masuk Peta Musik Klasik Nusantara, Gabung Dengan Kompetisi Musik Klasik Terbesar

Juri KPN+ Lampung Elizabeth Michelle Heryawan (kiri) dan Ananda Sukarlan (kanan)  Jakarta. (Foto: lstimewa)

Milenianews.com, Bandar Lampung– Pianis dan komponis Ananda Sukarlan “menantang” Lampung untuk bergabung menyelenggarakan Kompetisi Piano Nusantara Plus (KPN+), kini kompetisi musik klasik terbesar di Indonesia. Tambahan “Plus” sejak 2024 kemarin menandakan bahwa kompetisi ini bukan hanya untuk piano, tapi juga untuk semua instrumen lainnya serta  vokal klasik (kategori Tembang Puitik).

Kompetisi ini diselenggarakan di berbagai provinsi di Indonesia, Ananda mengajak Lampung untuk bergabung, mengingat sudah mulai banyaknya sekolah musik yang memberi pendidikan musik klasik sebagai dasar teknik bermain instrumen.

Lampung kini dapat berbangga karena “tantangan” tersebut disambut oleh Amadeus Piano Course di Lampung pimpinan Lily Thung. Dengan adanya mitra lokal ini Lampung resmi bergabung dengan KPN+ yang tahun 2024 lalu diikuti oleh 477 peserta yang telah memecahkan rekor jumlah peserta kompetisi musik klasik di Indonesia.

Bandar Lampung menjadi mitra dengan 10 kota lain penyelenggara KPN+ seperti Padang 2-3 Agustus 2025  sebagai bagian dari perayaan Ulang Tahun kota Padang ke-356. Medan 30-31 Agustus 2025, Bandung 7 September 2025, Bekasi 27-28 September 2025, Tangerang 5 Oktober 2025, Pontianak 24 Oktober 2025, Palembang 1 November 2025, Surabaya 23 November 2025, Jogjakarta 29 November 2025  dan terakhir Jakarta 7 Desember 2025.

Para pemenang dari setiap kota itu berhak masuk grand final di Jakarta yang akan diadakan tanggal 13 & 14 Desember 2025. “Banyak institusi di berbagai provinsi menawarkan menjadi mitra penyelenggara KPN+. Juga banyak pianis muda yang baru lulus kuliah menawarkan menjadi juri. Kami sangat berterimakasih atas segala antusiasme untuk bekerjasama dengan kami, ini semua kami tampung dan diskusikan, kalau tidak untuk tahun ini, ya tahun depan,”  kata Ananda kepada media, Minggu  (20/4/2025).

Pengaruh Ananda memang tak terbantahkan. Ia membawa musik klasik Indonesia ke dunia,  sekaligus mencetak generasi penerus yang kompetitif lewat pendekatan unik yaitu membangun ekosistem musik klasik yang berkelanjutan melalui pendidikan dan eksposur bagi generasi muda.

Sebagai penyandang Sindrom Asperger sejak lahir, Ananda Sukarlan selalu menekankan inklusivitas dan di Kompetisi Piano Nusantara Plus.  Ia  pun membuka kategori untuk para musikus berkebutuhan khusus.

Di Bandar Lampung, KPN+ akan diadakan di Swiss Belhotel, jalan H.R. Rasuna Said no.18 pada tanggal 19 Oktober 2025. Ananda Sukarlan bertindak sebagai ketua juri di semua kota, dan di Lampung ia mengundang pianis muda Elizabeth Michelle Heryawan untuk mendampinginya. Elizabeth Michelle baru saja sukses besar dalam konsernya di Jakarta, 20 April lalu, tepatnya di Balai Resital Erlangga.

Elizabeth adalah pianis pendamping oficial untuk pemain alat gesek dan juga vokalis (tembang puitik) di babak final Ananda Sukarlan Award 2025 yang akan berlangsung 12  dan  13 Juli 2025 nanti di Jakarta.

Pendaftaran dapat dilakukan melalui inbox Instagram @pianonusantaraplus (nasional) atau @amadeuspianocourse (region Lampung).

Diketahui, Ananda Sukarlan dengan kisah hidup serta deretan prestasinya yang Panjang. Ia dianugerahi penghargaan sipil tertinggi dari Kerajaan Spanyol “Real Orden de Isabel la Católica”. Ananda Sukarlan juga pernah dianugerahi gelar kesatriaan “Cavaliere Ordine della Stella d’Italia” oleh Presiden Italia Sergio Mattarella pada tahun 2020. Tidak banyak orang Indonesia yang memiliki gelar tertinggi kenegaraan dari dua negara. Aktris Christine Hakim adalah contohnya.

Selain itu, seniman Indonesia pertama yang diundang Portugal tepat setelah hubungan diplomatik Indonesia dan Portugal pada tahun 2000. Ia  dianugerahi banyak pengakuan swasta seperti Prix Nadia Boulanger dari Orleans, Perancis.

Ananda Sukarlan adalah salah satu dari 32 tokoh dalam buku “Heroes Amongst Us (Pahlawan di Antara Kita)” yang ditulis oleh Dr. Amit Nagpal yang diterbitkan di India. Ananda juga masuk sebagai salah satu dari 100 “Asia’s Most Influential” atau “Orang Asia Paling Berpengaruh” di dunia seni tahun 2020 oleh Majalah Tatler Asia.

Ananda Sukarlan lulus dari SMA Kolese Kanisius di Jakarta pada tahun 1986 dan kemudian melanjutkan studi di Koninklijk Conservatorium (Royal Conservatory of Music) di Den Haag, Belanda, di mana ia kemudian lulus dengan predikat Summa CumLaude.

Karya terbarunya akan diluncurkan bulan Mei ini oleh Warner Classics yaitu “The Springs of Vincent”, berdasarkan empat lukisan tentang musim semi Vincent Van Gogh yang dibawakan oleh pemain flute Eduard Sanchez dan pianis Enrique Bagaria.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *