News  

Waspada!! Tangsel Jadi Kota Paling Berpolusi

Milenianews.com, Tangerang Selatan – Salah satu aplikasi pemantau kualitas udara menunjukkan Tangerang Selatan menempati peringkat pertama kota paling berpolusi di Indonesia sepanjang bulan Juli 2023.

Tingkat polusi yang disebutkan ialah PM 2.5 berada di 60 (ug/m3) atau empat kali lipat melampaui pedoman aman organisasi kesehatan dunia (WHO).

Baca juga : Kenapa Mobil Listrik Itu Bisa Lebih Baik Dibanding Mobil Biasa?

PM 2.5 ialah partikel padat polusi udara yang berukuran kurang dari 2,5 mikrometer atau 36 kali lebih kecil dari diameter sebutir pasir. Ukuran yang kecil, partikel tersebut tidak dapat disaring oleh tubuh.

Oleh sebab itu, polusi tersebut dapat menimbulkan beragam masalah kesehatan seperti kelahiran prematur, asma, batuk serta sesak napas. Tidak hanya itu, kanker paru-paru juga dapat menjadi salah satu dampak dari polusi tersebut.

Angka tersebut menunjukkan lebih tinggi dibandingkan dengan bulan Juni, yaitu 56. Dengan itu, kategori kualitas udara Tangsel berwarna merah yang memiliki arti tidak sehat.

Sementara itu, lokasi dengan polusi terburuk di Tangsel adalah Serpong. Tidak jauh dari itu, menyusul Tarumajaya, Bekasi, Parung Panjang, Bogor, Babakan, hingga Depok. Lokasi tersebut merupakan lokasi yang memiliki PM 2.5 di atas 60 (ug/m3).

Mengacu pada metode pengukuran berkeleyearth.org, dengan tren yang terjadi di Serpong, Tangerang, selama Juli 2023, warga seperti telah menghirup 112 batang rokok.

Tidak hanya Tangsel, Sejumlah wilayah di DKI Jakarta juga memiliki risiko yang sama. Contohnya, Cipayung, Jakarta Timur. Tercatat konsentrasi PM 2.5 yang tinggi, membuat warga seperti merokok sebanyak 95 batang dalam sehari.

Baca juga : Tingkatkan Persaudaraan dan Kebugaran, Sekolah Bosowa Bina Insani Gelar Olahraga Rutin

Bahkan, terdapat hari-hari tertentu di mana kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya berada pada kategori beracun.

“Banyak wilayah di Jabodetabek yang mengalami peningkatan polusi PM 2.5 di bulan Juli 2023 ini. Secara merata rata-rata polusi di setiap kota meningkat sebesar 5-9 persen dari bulan sebelumnya,” lapor Nafas, salah satu aplikasi pemantau kualitas udara mengutip dari Detikhealth, Kamis (10/8).

Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *