Milenianews.com, Jakarta – Baru-baru ini, beberapa wilayah di Indonesia dilanda cuaca yang sangat panas. Akibat kejadian ini, BMKG angkat bicara. Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah II, Hartanto, menyatakan bahwa peningkatan suhu udara ini terjadi sebagai akibat dari perubahan iklim.
Menurutnya, perubahan iklim telah terjadi saat ini dan akan terus berlanjut, sehingga masyarakat perlu mengantisipasi potensi masalah yang muncul sebagai dampaknya. Pernyataan ini ia sampaikan dalam seminar virtual “Hari Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ke-76: Informasi Cuaca, Iklim, Gempabumi, dan Tsunami Ramah Disabilitas” pada Kamis, 20 Juli 2023 silam.
“Tren suhu maksimum di Indonesia kita melihat bahwa perubahan iklim sekarang sudah terjadi dan akan terus terjadi sehingga kita perlu mengantisipasi potensi-potensi yang muncul,” jelas Hartanto.
Baca juga : BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi yang Terjadi 4-5 Juli 2023
BMKG: Penyebab Indonesia dilanda cuaca panas
Akan terjadi hujan lebat
Hartanto menjelaskan bahwa hujan lebat menjadi salah satu tanda perubahan iklim yang jelas. Adapun tanda-tanda adanya fenomena peningkatan suhu yang sering terjadi akhir-akhir ini.
“Bapak-Ibu sekalian mungkin memperhatikan kondisi hujan lebat itu saat ini akan lebih sering terjadi dibandingkan beberapa tahun sebelumnya,” ujar Hartanto.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak kaget dan melakukan antisipasi atas kondisi cuaca saat ini yang semakin panas. Tidak hanya di wilayah pemukiman, peningkatan suhu ini pun terjadi di wilayah bahwa kondisi cuaca sudah semakin panas.
Berpotensi DBD di daerah pegunungan
Hartanto mengatakan bahwa kondisi panas suhu di pegunungan dapat menyebabkan meningkatnya kasus demam berdarah (DBD). Ia berpendapat bahwa semakin tinggi suhu di daerah pegunungan ini akan menyebabkan peningkatan jumlah kasus DBD di wilayah tersebut.
Baca juga : Imbauan BMKG Kepada Masyarakat Indonesia Terkait Gempa!
“Dampak yang lain terjadi adalah dulu tidak ada catatan terjadinya demam berdarah di wilayah pegunungan. Sekarang mungkin ada beberapa catatan catatan bahwa demam berdarah itu bisa terjadi di wilayah pegunungan. Ternyata memang di wilayah pegunungan bukan nyamuknya yang memang dia pakai jaket, tapi karena memang suhu di atas sudah semakin, sudah semakin hangat,” tuturnya.
“Akan lebih sering terjadi ini adalah salah satu indikator terjadinya perubahan iklim yang ditandai dengan peningkatan suhu udara di beberapa catatan di wilayah Indonesia. Jadi kalau Bapak-Ibu merasakan bahwa kondisi cuaca sekarang sudah semakin panas itu tidak salah, memang benar demikian adanya,” ungkapnya
Hartanto memberikan pesan kepada masyarakat agar mereka mengantisipasi dampak dari peningkatan suhu ini. Jika kita tidak mengatasinya, hal ini dapat berdampak pada masalah kesehatan.
Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.