Bagaimana Cara Membuka Bisnis Ikan Hias dari Awal, Apakah Peluangnya Besar?

cara memulai bisnis ikan hias

Pak Wahyu, lebaran ini, saya pulang kampung ke Banjarnegara sudah lima tahun saya tidak pulang juga karena ada pandemi dan baru kali ini saya pulang. Dari dulu, di sekitar kampung saya banyak pengembang atau budi daya ikan hias dan ternyata sekarang makin berkembang.

Sementara saya sendiri juga penggemar ikan hias kecil-kecilan sebagai hiburan di aquarium. Saya tinggal di Depok dan sering ke sentra ikan hias di parung.

Dari pengetahuan saya, ternyata saya menemukan selisih harga ikan hias di kampung saya dan harga eceran di Jakarta bisa sampai 3 sampai 4 kali lipat.

Saya melihat ini sebagai peluang bisnis dan saya berminat untuk berjualan ikan hias di Jakarta atau di Depok, mohon pertimbangan saran dari Pak Wahyu.

Diasuh oleh :  Dr. Ir. H. Wahyu Indra Sakti Saidi, Msc

Ngobrol Bisnis – Mas Imam, bisnis itu bisa dilakukan dimana saja bagi orang yang punya insting tentang produk, tempat, harga dan inovatif. Ikan hias yang disebutkan oleh Mas Imam memang bisnis yang menarik, terus berkembang dan semakin banyak penggemarnya ini adalah jenis bisnis hiburan. Orang membeli ikan hias untuk bersenang-senang dan terkadang karena bisnis hobi, orang tidak peduli juga dengan harganya, tidak peduli dengan berapa uang yang dikeluarkan.

Artinya, ini bisnis menarik dan bisa dilaksanakan, kekuatan Mas Imam adalah mengetahui sumber produk, itu awal yang baik tapi tidak semata-mata dan juga bukan yang utama.

Baca juga : Cara Memperluas Bisnis Sampai ke Luar Negeri

Apa yang utama dari bisnis hobi? Yang utama dari bisnis ikan hias ini adalah pasar dan pemasaran. Jadi, kalau mau mulai, konsentrasilah ke pasar dan pemasarannya.

Mas Imam mengatakan bahwa lokasi pasarnya ada di Jakarta atau di Depok, maka datangilah pusat pasar itu. Misalnya pusat ikan hias di Depok di Parung, berdiskusilah dengan para pedagang disana, belajarlah tentang pengetahuan seputar bisnis tersebut, bagaimana jenis produknya, jenis ikan hiasnya, kemudian pengirimannya ke Jakarta bagaimana, serta risiko-risiko dari pengirimannya bagaimana. Kemudian tanyakan juga bagaimana cari pembeli dan berapa harga yang wajar di level pembeli, kalau Mas Imam bergerak di grosiran atau menyuplai ke penjual atau mau masuk ke pasar ujung atau pasar ritel.

Setelah belajar tentang pasar dan pemasarannya, kemudian distribusinya bagaimana? Mulai dari produk dan juga mulai buat simulasi keuangannya, dari simulasi harga beli, harga distribusi, harga variable tetap seperti gas atau gaji karyawan. Mulai juga belajar dengan detail berapa harga jual yang wajar ditingkat reseller atau ditingkat ritel.

Setelah semua itu tahu, maka mulai tentukan harganya apakah wajar jika dibawa ke Jakarta dengan harga segitu dengan pertimbangan transportasi dan penyimpanan yang wajar. Lalu mulailah jual ikannya, bila perlu dengan harga diskon untuk awal-awal, karena Mas Imam pedagang yang baru masuk.

Baca juga : Bagaimana Cara Pertahankan “Pasar” Setelah Idul Fitri?

Awal mungkin tidak akan terlalu bagus, tetapi tetap bedoa dan tekuni, percayalah akan mulai satu dua orang pembeli yang datang dan itu merupakan pertanda baik.

Buka dulu sampai tahap ini, setelah ini berjalan baik, maka tahapan selanjutnya adalah memperbesar bisnis, memperbesar pasar dan mengefisienkan supply itu nanti tahap lanjutnya. Tahap pertama mulailah dan usahakan tidak rugi bahkan dapat untung, sukses untuk Mas Imam dari Wahyu Saidi.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *