Mahasiswa Polije Ciptakan Alat Semprot Hama Tenaga Surya, Ngirit Biaya Produksi

Milenianews.com, Jakarta – Mahasiswa jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Jember (Polije) membuat inovasi alat semprot hama dengan tenaga surya.

Penemuan tersebut diciptakan Jovanca Alvareza yang merupakan mahasiswa dari Prodi Teknologi Pertanian semester 8 Polije.

Baca juga : Mahasiswa UIKA Menjadi Wakli Indonesia Pada Program Global Youth Summit 2023

Inovasi alat semprot tenaga surya ini menggunakan bahan-bahan kimia seperti accu sepeda motor, tangki semprot bekas model pompa dan besi bekas sebagai penopangnya. Tangki yang Jovanca gunakan berasal dari tangki pompa bekas yang ada di rumah dan sudah tidak terpakai lagi.

Kemuadian, ia memasang panel surya yang dihubungkan dengan accu sepeda motor yang berfungsi sebagai penampung dan penyimpan energi.

“Barulah kemudian dialirkan ke pompa listrik mini, selanjutnya dapat berfungsi sebagai pendorong pompa untuk menyemprotkan cairan pestisida atau insektisida pada proses penyemprotan hama,” kata Jovanca mengutip dari laman Polije.

Ia mengatakan bahwa, panel surya itu dapat berfungsi untuk menangkap sinar matahari yang kemudian disimpan dalam accu, sehingga bisa mengubahnya menjadi energi listrik.

Jovanca siap bantu para petani untuk membuat alat semprot hama tenaga surya sendiri

Pompa sebagai penggerak, saat di cas penuh, hanya berfungsi selama satu jam. Namun jika dihubungkan dengan accu maka mampu untuk bertahan selama 3 jam.

“Itu bisa kita pakai salama 1 jam tanpa solar cell. Namun jika dalam penyemprotan menggunakan solar cell bisa sampai 3 jam,” katanya.

Kepala unit humas Polije, Mahsus Nurmanto mengatakan bahwa alat tersebut merupakan sebuah inovasi dari mahasiswa yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan intensifikasi dan mekanisasi pertanian.

“Sehingga bisa membatu proses mekanisasi pengerjaan pertanian di masyarakat. Dengan tenaga yang sedikit, tapi bisa menghasilkan cakupan semprot yang luas,” jelas Mahsus.

Ia juga menjelaskan bahwa inovasi tersebut sangat efisien untuk meminimalisir tenaga kerja.

“Karena sekarang tenaga kerja harian lebih mahal, apabila proses penyemprotan dilakukan dengan menggunakan alat semprot tenaga surya tersebut, maka biaya produksinya lebih murah,” jelasnya.

Tidak hanya itu, ia juga menjelaskan bahwa alat tersebut dapat dibuat sendiri dengan harga yang terjangkau.

Baca juga : UIN Ar-Raniry Terima 6.185  Mahasiswa Baru

Sementara itu, Jovanca siap memberikan edukasi dan pelatihan ringan, agar para petani mampu berekreasi dan berdaya serta mampu membuat sendiri alat inovasinya itu. Biaya yang diperlukan untuk membeli satu lembar panel surya, selang dan pompa air mini berkisar Rp 500.000 – Rp 600.000.

Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *