Milenianews.com, Jakarta – Sampoerna University menggelar Bright Future Talks! pada Rabu (21/12), dengan tema “Be a Resilient Talent in Bubble Burst Era”. Acara ini menghadirkan para pelaku dan praktisi ternama di bidang SDM (Sumber Daya Manusia).
Talkshow yang digelar melalui Zoom Meeting ini bertujuan untuk memahami urgensi kebutuhan SDM berkualitas tinggi, terutama di era bubble burst. Farrah Mahdaly selaku Student & Alumni Affairs Manager Sampoerna University mengungkapkan, Sampoerna University berkomitmen untuk melahirkan SDM yang mampu bersaing dan tangguh dalam menghadapi kondisi bubble burst.
Baca juga: Angkat Isu Manajemen Stres, Sampoerna Schools System Gelar Workshop Hari Guru
“Saat ini kami menyiapkan kesempatan belajar bagi mahasiswa, agar mempunyai real-world experience melalui program magang. Selain itu, kami juga menyiapkan pengembangan diri melalui kegiatan non-akademik. Sehingga diharapkan mahasiswa siap dalam menghadapi segala tantangan di dunia kerja,” ungkap Farrah.
Ia juga menjelaskan bahwa, pihak kampus selalu mengikuti informasi yang diarahkan pemerintah dan juga dari industri terutama tempat alumni mereka kami bekerja.
“Kami selalu mencari informasi mengenai kompetensi apa sih yang sangat dibutuhkan saat ini dari para lulusan. Dan untuk itu, kami kemudian menyiapkan program-program yang sejalan dengan kebutuhan tersebut. Unit yang menjalankan program ini yaitu Student & Alumni Affairs,” jelasnya.
Program-program yang dilakukan
Farrah menambahkan, program-program yang dilakukan Student & Alumni Affairs untuk meningkatkan persiapan karier lulusan.
“Kami menyiapkan berbagai informasi peluang pekerjaan baik magang maupun full-time employment berdasarkan info-info yang kami dapatkan dari rekan-rekan industri. Distribusi ini kami lakukan secara rutin setiap minggu. Kami juga membantu review CV-nya, workshop, sertifikasi, dan assessment profesi.”
Baca juga : SMA Bina Insani Laksanakan Campus Visit 2022 ke Sampoerna University
Program-program tersebut sangat efektif menghasilkan lulusan yang sesuai kebutuhan perusahaan. Hasil yang mereka dapatkan memperlihatkan bahwa peluang lulusan lebih tinggi dengan adanya program ini.
“Evaluasi dari program yang kami lakukan setiap tahunnya melihat bahwa 94% rata-rata lulusan dapat memperoleh pekerjaan 3 bulan setelah kelulusan. Ini kami lihat cukup efektif dari program yang kita kembangkan, namun tidak berhenti di situ saja, kami juga terus berupaya mencari improvement area agar lebih menyesuaikan di industri yang mungkin akan berbeda setiap tahunnya,” pungkasnya.
Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.
