Milenianews.com – Sama seperti manusia, cuaca panas terik juga bisa berpengaruh pada kesehatan kucing peliharaan. Banyak masalah yang bisa timbul akibat cuaca ekstrem. Akibat kenaikan suhu ekstrem, kucing juga dapat terkena heat stroke atau heat exhaustion.
Kondisi kesehatan heat stroke pada kucing ini termasuk sebagai masalah yang serius dan perlu pemilik kucing sadari. Meski kucing punya naluri alamiah untuk menghindari suhu lingkungan yang tinggi, bukan berarti kucing tidak dapat terjebak dalam suhu lingkungan yang tinggi.
Untuk sobat milenia ketahui, kisaran normal suhu tubuh kucing berkisar antara 37,5 sampai 40,5 derajat celsius. Lebih dari itu, maka kita harus waspada, karena ini tidak normal. Terlebih jika kenaikan suhu terjadi karena cuaca terik.
Heat exhaution atau kelelahan akibat panas adalah gejala awal dari heat stroke pada kucing. Ketika tubuhnya sudah tidak mampu lagi mendinginkan panas, maka kenaikan suhu bisa meningkat mencapai lebih dari 40,5 derajat celsius.
Baca Juga : Kucing Raksasa Duduk Manis di Nazca Lines, Peru
Sobat milenia sebagai pemilik perlu menyadari hal tersebut, karena heat stroke ini cukup berbahaya. Mengutip dari Kompas (17/5) Heat Stroke bisa menyebabkan kerusakan pada organ dan sel dalam tubuh kucing dan bahkan bisa berujung kematian.
Kucing tidak dapat mengatur suhu tubuhnya sendiri seperti anjing. Misalnya, anjing dapat terengah-engah untuk mendinginkan diri. Sementara kucing tidak dapat berkeringat dan tidak terengah-engah sampai mereka merasakan kesulitan.
Sehingga agar tetap dingin, mereka sering berpindah ke tempat yang lebih sejuk, seperti keramik, wastafel atau kamar mandi. Anak kucing dan kucing tua lebih rentan mengalami heat stroke. Karena di usia itu, tubuh kucing kurang mampu mengatur suhu tubuh jika kita bandingkan dengan kucing dewasa yang sehat.
Risiko ini juga lebih sering menyerang kucing dengan tipe hidung pendek seperti ras Persia. Mereka sering mengalami gangguan saluran pernapasan dan lebih sensitif pada suhu panas.
Selain itu, kucing dengan berat badan berlebih atau obesitas juga berisiko tinggi mengalami heat stroke. Maka dari itu, sangat penting untuk sobat milenia menjaga peliharaan kalian agar tetap berada di lingkungan atau suhu ruangan yang sejuk.
Baca Juga : Hewan Langka, Kucing Emas Terjerat Perangkap Babi milik Warga
Tanda-tanda Kucing Mengalami Heat Stroke dan Cara Mengatasinya
Kucing tidak seperti anjing atau hewan peliharaan lainnya. Mereka cukup ahli dalam menyembunyikan rasa sakitnya, termasuk ketika merasakan kelelahan akibat cuaca panas terik. Beberapa tanda heat stroke pada kucing bisa terlihat jika mengalami napas terengah-engah, muntah, lesu, gusi dan lidah berwarna merah tua.
Selain itu, detak jantungnya cepat, kaki-kakinya berkeringat serta mengeluarkan air liur yang kental. Kondisi fisik seperti tremor juga bisa menunjukkan kalau kucing tengah merasakan kepanasan. Nah, jika kucing kalian menunjukkan tanda-tanda serangan panas seperti berikut, segera berikan pertolongan.
Pertolongan pertama pada kucing yang kepanasan yang pertama sebagai pemilik kucing adalah jangan panik. Segera pindahkan mereka ke tempat sejuk dengan sirkulasi udara baik ketika menunjukkan tanda-tanda heatstroke. Dalam situasi ini, kebanyakan kucing sudah merasa stres, sehingga mereka sering menolak jika langsung kita beri minum.
Siapkan handuk dan basahi dengan air dingin atau hangat, kemudian letakkan di atas tubuhnya. Handuk tersebut jangan kita gunakan untuk membungkusnya karena dapat membuat panas terperangkap. Elus si kucing dengan handuk tersebut. Nyalakan kipas angin jika memungkinkan.
Setelahnya kita bisa memeriksa suhu tubuh secara berkala. Hentikan metode ini jika suhu tubuh sudah berada di bawah 40 derajat celcius. Jika pertolongan pertama tersebut tidak berefek, segera bawa kucing ke dokter hewan.