Milenianews.com – Pada hari Kamis (6/1), SpaceX melakukan peluncuran roket pertama mereka pada tahun 2022. Perusahaan ini mengirimkan batch pertama satelit Starlink ke orbit Bumi sejak 18 Desember 2021 lalu. Misi tersebut mulai sebelum jam 5 sore waktu setempat dari Kennedy Space Center NASA di Florida.
Seperti biasa, perusahaan ruang angkasa swasta yang Elon Musk miliki ini, menyiarkan langsung bagian-bagian utama misi. Termasuk juga untuk proses peluncuran yang krusial.
Baca Juga : Transfer Data Starlink Hampir Mencapai 97% Kecepatan Cahaya
Beberapa menit kemudian peluncuran berlanjut dengan tahap pemisahan. SpaceX kemudian mengkonfirmasi melalui Twitter, bahwa batch baru dari 49 satelit Starlink telah berhasil mereka kerahkan.
Liftoff! pic.twitter.com/UKW3ab4vai
— SpaceX (@SpaceX) January 6, 2022
Baca Juga : Elon Musk Akan Pasang Iklan di Luar Angkasa dengan Satelit
Selama streaming pada hari kamis, SpaceX juga mengungkapkan bahwa mereka sekarang memiliki sekitar 145.000 pelanggan Starlink di 25 negara. Angka tersebut naik dari 140.000 pengguna dari bulan November.
Melansir dari Digitaltrends (8/1), untuk layanan broadband, pelanggan di AS membayar USD499 (Rp7,2 juta) untuk parabola dan perangkat keras lainnya. Serta membayar USD99 (Rp1,4 juta) per bulan untuk layanan internet. Biaya pengiriman dan penanganan USD50 (Rp700 ribu), dengan pajak sekitar USD33 (Rp470 ribu).
Baca Juga : SpaceX Terus Rilis Satelit Terbaru Gunakan Roket Falcon 9
Setelah mendapatkan sekitar 10.000 pelanggan baru setiap bulan sejak peluncuran layanan pada Oktober 2020, pertumbuhan terlihat melambat. Baru-baru ini hanya ada 5.000 pelanggan baru dalam beberapa bulan terakhir.
SpaceX bertujuan untuk memperluas Starlink ke 45 negara tambahan pada akhir tahun ini. Sambil terus tunduk pada persetujuan peraturan, serta kemampuannya untuk meningkatkan perlengkapan produksi yang mereka perlukan.