Tayang Awal Juli, Drakor The Devil Judge Menarik Perhatian Penonton

Milenianews.com – Drama Korea (drakor) The Devil Judge yang tayang awal bulan ini cukup menyita perhatian para penggemar drakor. Selain karena pemainnya, Ji Sung yang memerankan karakter utama, cerita di drakor ini juga sangat menarik.

Episode pertama The Devil Judge tayang pada Sabtu (3/7) lalu dan tayang 2 kali dalam seminggu, yaitu setiap Sabtu dan Minggu di tvN. Sedangkan untuk sobat milenia bisa menontonnya di Viu. Mengutip dari Soompi, Nilesen Korea melaporkan jika episode pertama The Devil Judge mencetak rating nasional rata-rata 5,6 persen.

Drakor yang merupakan garapan sutradara Choi Jung Kyu ini mengisahkan seorang hakim yang mengubah pengadilan menjadi sesuatu layaknya reality show. Ia menghukum orang jahat tanpa ampun.

Baca Juga : Yoon Ji Sung Dikabarkan Akan Debut Bermain di Drama Romance

Pemeran utama, Kang Yo-Han (Ji Sung) bertindak sebagai seorang hakim yang menghukum orang-orang korup dan serakah dengan kekuasaan. Namun, Kang Yo Han memiliki sebuah rahasia besar.

Sementara itu, Jung Sun-A (Kim Min-Jung), direktur eksekutif Yayasan Tanggung Jawab Sosial menjadi musuh Kang Yo-Han. Jung Sun-A terlibat dengan orang-orang penting dari berbagai kalangan sosial seperti politik dan ekonomi serta memiliki kekuatan untuk mengendalikan negara dengan relasinya yang banyak.

Selain Ji Sung dan Kim Min-Jung, drakor The Devil Judge juga turut menghadirkan aktris Park Gyu-young yang berperan sebagai Yoon Soo-hyun, seorang detektif polisi dan teman masa kecil Kim Ga-on.

Baca Juga : Drakor Voice 4 Dapatkan Rating Tinggi

Mengutip dari Dramabeans (13/7), Episode pertama cukup memberikan gambaran tentang drama ini. Di tengah gejolak sosial, penguasa memutuskan untuk menenangkan massa dengan membiarkan persidangan gaya reality show. Dalam persidangan, publik memiliki suara untuk voting bersalah atau tidaknya terdakwa.

Hal ini bisa meredakan massa, namun tidak semua orang senang dengan cara ini, termasuk seorang hakim muda idealis yang diperankan oleh Jinyoung. Karena orang bisa menggunakan “demokrasi” sebagai alat penindasan.