Film, News  

3 Alasan Mengapa Warga Korea Boikot Joseon Exorcist

3 Alasan Mengapa Warga Korea Boikot Joseon Exorcist

Milenianews.com – Drama Korea Joseon Exorcist kembali tersandung masalah. Mungkin beberapa dari sobat milenia sudah tahu, drama ini mendapat banyak kritik dan teguran karena menampilkan properti yang berhubungan dengan Tiongkok. Sekarang, masalah berlanjut hingga warga korea justru ingin boikot drakor Joseon Exorcist.

Masalah bermula dari banyaknya masyarakat Korea mengkritik adegan yang berlangsung di sebuah gisaengjib yang terletak di perbatasan Uiju. Banyak yang menyebutkan jika lokasi tersebut masih dalam garis Joseon, sehingga properti yang ada di meja termasuk botol minuman keras dan makannnya seharusnya dari Korea. Sedangkan propertinya adalah kue bulan, pídàn juga minuman keras khas Tiongkok.

Dalam hal ini, SBS mengklarifikasi dengan menyebut bahwa lokasi gisaengjib tersebut berada di ujung Joseon dan perbatasan Dinasti Ming. Sehingga mereka harus menggunakan properti Tiongkok.

Tidak berhenti sampai disana, drakor yang dibintangi Jang Dong Yoon, Park Sung Hoon serta Kam Woo Sung tersebut kembali ramai menjadi perbincangan. Pasalnya, setelah episode selanjutnya tayang, warga Korea justru semakin kesal. Sehingga memutuskan untuk boikot Joseon Exorcist karena tiga alasan ini:

1. Cerita yang terlalu dramatis

Para penonton mempermasalahkan Joseon Exorcist karena dinilai terlalu dramatis. Contohnya seperti adegan Raja Taejong yang membunuh orang akibat halusinasi. Padahal, dalam sejarah, Raja Taejong merupakan salah satu pemimpin yang telah membantu perekonomian negara.

Marco, pengusir setan dari Barat, juga menggunakan bahasa kasar terhadap anggota keluarga kerajaan, Pangeran Chungnyung.

Baca Juga : Paling Ditunggu! Drama Love Alarm Season Kedua Segera Tayang

2. Joseon Exorcist Menggunakan Figur Sejarah Asli

Publik mengirimkan petisi formal ke Blue House yang berisi kekhawatir jika penonton dari negara lain akan menganggap karakter-karakter drama ini sesuai dengan sejarah era Joseon. Mengutip dari Kompas(29/3) Petisi tersebut menyebutkan seharusnya drama ini memuat karakter dan baru jika dramanya masuk kedalam kategori fantasi.

Mereka menyebut Joseon Exorcist berisiko merusak sejarah dan meminta untuk menghentikan penayangan. Petisi tersebut mendapat 127.000 tanda tangan dalam satu hari.

3. Ketegangan Korea Dengan Tiongkok

Kedua negara memang tengah memiliki permasalahan soal budaya. Warga Korea marah karena Tiongkok mengklaim beberapa budaya Korea. Seperti kimchi, taekwondo, hanbok, hingga bendera negara Korea.

Beberapa iklan pun memutuskan mundur dari Joseon Exorcist, seperti LG Lifestyle and Health, KT Telecom, CJ Jeil Jedang, Banollim Foods, Samsung, dan lain-lain.

Baca Juga : Drakor River Where The Moon Rises Harus Syuting Ulang Karena Kasus Ji Soo

Boikot warga korea terhadap drakor Joseon Exorcist membuahkan hasil. Tidak berselang lama, pada Jumat (26/3/2021) atau tiga hari setelah episode dua Joseon Exorcist tayang, SBS mengeluarkan pernyataan resmi penghentian penayangan.

“SBS mengakui beratnya situasi ini, dan akhirnya, kami telah mengambil keputusan untuk membatalkan Joseon Exorcist dan menghapus semua kontrak distribusi di luar negeri,” kata SBS dikutip dari Kompas(27/3).

Setelah SBS merilis pernyataan tersebut, tim produksi dari YG Studioplex, Creative Works dan Lotte Culture Works juga merilis pernyataan bersama dan memastikan drama Joseon Exorcist berhenti tayang.

“Semua produksi terhenti. Kami mengakui beratnya situasi ini, dan kami akan melakukan yang terbaik untuk meminimalkan kerugian yang ditimbulkan pada semua staf dan afiliasi yang terkait dengan serial drama,” kata mereka dalam pernyataannya. (Latif)

Respon (4)

  1. Sayang banget syuting udah selesai, pas proses syuting aktor nya banyak yang cedera. Eh cuma tayang 2 episode.

  2. Karena para pahlawan yang mendirikan dinasti Joseon itu memberikan pengaruh besar dalam sejarah Korea. Makanya harus hati hati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *