Milenianews.com, Jakarta – Standardisasi pembelajaran siswa masih belum bisa meghasilkan capaian pendidikan yang diinginkan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, ia akan berupaya untuk mengubah konsep kurikulum baru.
Menurutnya, standardisasi menjadi salah satu kendala dalam dunia pendidikan. Selama ini, kurikulum menentukan materi tertentu yang dipelajari siswa berdasarkan tingkat kelasnya. Artinya, setiap siswa dari jenjang kelas 1 SD di penjuru daerah harus menggunakan materi pembelajaran yang sama.
Baca Juga : Nadiem Makarim dikritik Keras oleh anggota DPR
“Kemampuan literasi siswa kelas 4 di Maluku dengan di Yogyakarta dan Jakarta, ini bisa sangat berbeda. Dan belajar itu seperti video game, ada prinsip yang simpel. Jika terlalu mudah, Anda jadi bosan. Terlalu susah, Anda hilang harapan dan menyerah,” jelasnya dikutip CNNIndonesia, Kamis (17/9).
Kemampuan guru harus ditingkatkan, penting mengikuti pelatihan guru
Mas Menteri ingin, para guru bisa memilah dan memilih materi yang sesuai dengan masing-masing siswa yang diajar. “Ini menjadi kemerdekaan bagi guru untuk menggunakan kurikulum sesuai kebutuhan siswa,” paparnya.
Nadiem juga menyebut, bahwa ia akan menguji coba kurikulum baru 2021. Nantinya, di kurikulum ini, memungkinkan guru bisa mengidentifikasi masing-masing siswa dan mengajar sesuai kemampuan mereka. Namun, banyak pihak yang meragukan kemampuan para guru bisa mengakomodasi hal tersebut.
Baca Juga : Nadiem Makarim: Risiko PJJ sangat Berbahaya
Pasalnya, Kurikulum 2013, dianggap tidak sepenuhnya efektif dilakukan di sekolah karena keterbatasan kemampuan guru dalam memahami kurikulum.
“Kemampuan guru juga harus ditingkatkan untuk menerapkan praktik konsep kurikulum yang diharapkan. Ada kepercayaan bahwa pelatihan guru itu mengumpulkan guru bersama-sama, ada seminar yang bagus, mengajarkan mereka filosofi, kemudian melepaskan mereka kembali ke dunia,” kata Nadiem.(Rifqi Firdaus)