Milenianews.com, Jakarta – Siapa yang suka bepergian? Jika Sobat Milenia tidak suka, bisa dikatakan bahwa itu sangat bohong. Bepergian menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan. Kita bisa mendapat pengalaman baru, mengunjungi tempat baru, kenal dengan orang baru dan punya banyak cerita menyenangkan untuk dibagikan. Selain itu, sangat diminati oleh generasi milenial. Annisa Hasanah.
Mungkin, dari kalian, banyak yang terhambat dan selalu berpikir ongkos dari mana? saat ingin melakukan travelling (bepergian). Pepatah kuno yang populer mengatakan, “Banyak jalan menuju Roma”. Seperti Annisa Hasanah, yang hampir semua perjalanan travelling-nya gratis, dari kuliahnya di luar negeri dan game edukatif Ecofunopoly yang ia ciptakan.
Baca Juga : Kisah Sukses Pemilik “Kedai Reumbay”, Modal Rp.30 ribu, Untung sampai Rp.5 juta Sehari
Dalam kesempatan ini, Milenianews bekerja sama dengan Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) akan menggelar webinar Millennial Inspiring Talk. Pembicara yang dihadirkan adalah seorang penulis buku dan juga seorang traveller, Annisa Hasanah. Kartini masa kini yang sangat peduli terhadap lingkungan.
Annisa Potter, sapaan akrabnya, sudah menjelajahi setidaknya 33 negara di dunia dan 16 provinsi di Indonesia selama perjalanan travelling-nya. Obsesinya menjadi traveller, sudah muncul sejak ia masih kecil. Saking terobsesinya, bandara menjadi tempat nomor satu yang selalu ingin ia kunjungi.
“Punya mimpi berkeliling dunia sejak kecil, saking terobsesinya, airport adalah tempat nomor satu yang selalu ingin dikunjungi,” tulis Annisa di blog pribadinya, annisapotter.com.
Dari perjalanannya tersebut, wanita kelahiran Bogor ini, sudah berhasil menulis dua buku, yakni Student Traveler 1 (2015) dan Student Traveler 2 (2017). Buku yang ia tulis, memuat cerita tentang perjalanannya selama ia berkeliling dunia. Sebelum menerbitkan buku, Annisa memang sudah aktif menulis sejak 2008 di blog pribadinya.
Annisa Hasanah punya hak paten atas Ecofunopoly
Annisa berhasil menciptakan permainan edukatif berbasis lingkungan, yang diberi nama Ecofunopoly. Game edukatif tersebut ia buat atas dasar masih kurangnya pendidikan lingkungan hidup bagi anak-anak Indonesia.
Atas inovasinya itu juga, ia berhasil mendapat banyak penghargaan. Setidaknya ada 13 penghargaan yang ia dapatkan, baik nasional maupun internasional.
Bahkan, dikutip dari ecofun.id, permainan ini sudah dimainkan di 14 negara di dunia, seperti Indonesia, Jerman, Hongkong, Australia, Amerika Serikat, Filipina, Myanmar, Thailand, Malaysia, dan lain-lain. Dari pengalaman dan usaha yang ia buat juga, membuatnya kerap menjadi pembicara di kegiatan seminar maupun workshop.
Selain itu, ia juga menjalankan sebuah komunitas sosial yang berupaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran terhadap pendidikan lingkungan yang disebut Komunitas Ecofun.
Baca Juga : Ziko dan Dipo, Youtuber Muda Menginspirasi
Memang tak akan ada habisnya jika berbicara tentang Annisa Potter. Di bidang Akademis ia memegang gelar Sarjana (S1) dan Magister (S2) Arsitektur Lanskap, Institut Pertanian Bogor.
Selama studi magisternya, ia juga mengambil studi Master Exchange dan kuliah satu tahun di Georg-August Universitaet Goettingen, Jerman dengan beasiswa penuh dari Erasmus. Dalam kesempatan pertukaran pelajar itu juga, membuat ia bisa melakukan travelling gratis ke Eropa. Saat ini, ia sedang mengambil program doktoral (S3) di Kyoto University, Jepang.
“Jika Anda ingin tahu bagaimana saya hidup, ya, saya hidup dalam mimpi saya sendiri, dan akan berkelana sepanjang hidup saya.”
-Annisa Hasanah-
Ingin tahu juga kan seperti apa keseruan ngobrol dan dengerin cerita lainnya tentang travelling dan beasiswa luar negeri? Jangan sampai ketinggalan webinar Millennial Inspiring Talk bersama Annisa Hasanah.
Kegiatan ini juga disponsori oleh Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) dan platform mobile belajar daring, M-TryOut.
Sobat Milenia tinggal klik saja link untuk mendaftar di webinar Millennial Inspiring Talk. Oh iya, ikuti terus informasi lainnya, di akun sosial media kami, milenianews dan portal media kami milenianews.com. (Ikok)
