Milenianews.com, Jakarta – Pedagang beduk di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengeluhkan sepinya pembeli di tengah pandemi virus corona (covid-19). Omset penjualan mereka anjlok hingga 80 persen.
Yusuf, pedagang beduk di Tanah Abang, mengatakan dagangannya baru terjual dua buah hingga H-7 Idul fitri. Pada Ramadan 2019, dia mengaku bisa menjual hingga 30 beduk pada waktu yang sama.
Baca Juga : Sejumlah Pengusaha Indonesia Dukung Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA)
“Covid-19 buat kami merugi besar. Bagaimana kita mau Lebaran, yang laku saja masih dua beduk,” kata Yusuf, Jakarta, Minggu (17/5).
Para penjual Beduk tidak ingin mengambil risiko, takut tidak laku
Yusuf menjual beduk dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp.250 ribu-Rp.1 juta.
Hal sama dirasakan Aziz, pedagang beduk lainnya. Ia mengaku tak bisa menjual banyak beduk pada tahun ini.
“Kalau saya baru tujuh yang sudah laku. Tapi untuk bahan drum minyak ya, itu bercampur baik kulit kambing atau sapi,” ujar Aziz.
Aziz juga menyediakan beduk berbahan kayu jati. Namun, beduk tersebut hanya disiapkan dua buah pada tahun ini. Dia khawatir beduk tersebut tidak laku di tengah pandemi covid-19.
Baca Juga : DKI Jakarta Jamin Stok Pangan Selama Ramadhan Aman
“Dulu tahun 2019 saya pajang lima beduk bahan kayu jati yang dibandrol harga Rp.15 juta, laku. Sekarang tidak dulu deh, takut tidak laku. Palingan banyakin bahan drum minyak saja. Semoga saja tidak terlalu sepi-sepi banget tahun ini,” tutur dia.
Para pedagang beduk menjajakan dagangannya di sepanjang Jalan KH. Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat.(afr)