Milenianews.com, Jakarta – Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), akan memperketat pelaksanaan Protokol Kesehatan (Prokes), seiring meningkatnya penerbangan repatriasi.
Para pemangku kepentingan di Soetta melakukan peningkatan di berbagai aspek guna mendukung Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) tetap dapat menjalankan prokes secara ketat.
Penerapan konsep prokes FIFO di bandara Soetta

Salah satu prokes yang tetap dijalankan dan diperketat adalah konsep layanan First ini first out (FIFO), bagi penerbangan repatriasi WNI yang baru mendarat.
Baca Juga : Rumah Judi di Las Vegas, Disulap menjadi Food Bank Covid-19
“Dengan konsep FIFO, maka penumpang repatriasi yang lebih awal mendarat akan langsung turun dari pesawat untuk menjalani protokol kesehatan serta memproses kedatangan,” kata Senior Manager Branch Communications & Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga.
Sementara itu, penumpang yang tiba belakangan akan turun dari pesawat dan diarahkan terlebih dahulu menuju holding room sebelum memproses kedatangan.
Dilaporkan Antara, sampai Minggu (10/5) kemarin, sekitar 1.000 WNI tiba di Terminal 3 Soekarno-Hatta dengan penerbangan repatriasi. Jumlah tersebut meningkat dari 2 minggu sebelumnya, sekitar 300-400 WNI.
Sampai saat ini, sudah mencapai 25.000 WNI yang sudah pulang. Sampai akhir bulan nanti, diperkirakan akan ada tambahan sampai 10.000 WNI yang tiba dengan penerbangan repatriasi.
Meski demikian, konsep FIFO yang sudah dijalankan sudah terbukti efektif menjalankan prokes. “Penerapan FIFO dan penggunaan kursi di titik antrean ini merupakan upaya Soekarno-Hatta dalam melakukan pola pengaturan sehingga physical distancing tetap terjaga,” kata Febi.
Selain itu, jumlah personel juga ditambah agar penerapan prokes bisa maksimal. Kepala KKP Soekarno-Hatta, Anas Ma’ruf mengatakan, dalam satu shift ada 60 orang.
Baca Juga : RPBB Menuntut : Keseriusan Pemda Bulukumba dalam Pencegahan dan Penanganan Covid-19
“Mulai Senin (11/5) ini, jumlah personel KKP yang bertugas di Soekarno-Hatta baik itu di Terminal 2, Terminal 3 dan di UGD Kantor Induk berjumlah total 48 orang per shift. Pada Jumat (15/5) nanti akan kembali ditambah 12 orang per shift sehingga total 60 orang dalam satu shift,” paparnya.
Sebanyak 15 personel Medical Service Assistance (MSA) PT Angkasa Pura II juga akan diperbantukan. Hingga kini, sudah ada 40 orang lebih dari penerbangan repatriasi yang positif dari hasil rapid test. Mereka sudah ditangani lebih lanjut di RS rujukan Covid-19. (Ikok)