Milenianews.com, Surabaya – Jenazah perempuan ditemukan bersimbah darah di sebuah apartemen Puncak Permai, Surabaya, Kamis (23/4) dinihari tadi. Identitas jenazah tersebut diketahui sebagai Puspita Sari (36) warga Kelurahan Karangroto, Kecamatan Genok, Semarang.
“Jam 5 pagi dilaporkan, jam 11 siang pelaku sudah ditangkap. Kasus ini berhasil diungkap kurang dari 24 jam,” ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Sandi Nugroho kepada wartawan saat rilis di Mapolrestabes Surabaya dikutip Detik, Kamis (23/4).
Baca Juga : Siswa SMK Pelaku Penusukan Begal Dijatuhi Hukuman Pembinaan 1 Tahun
Alasan pembunuhan terungkap dari percakapan keduanya lewat aplikasi pesan instan
Pelaku merupakan seorang remaja berusia 19 tahun, Ahmad Junaidi Abdillah, warga Kelurahan Kalangan Prao, Kecamatan Jrengik, Sampang, Madura. Pembunuhan tersebut terjadi karena korban, tidak memenuhi kesepakatan kencan keduanya di awal.
Berawal dari aplikasi pesan instan, pelaku akan mengencani korban. Korban dan pelaku berkencan dan melakukan hubungan suami istri dengan tarif tertentu.
“Korban dan pelaku ini sebelumnya berhubungan melalui aplikasi percakapan. Mereka kemudian berkencan dan berhubungan layaknya suami istri dengan tarif tertentu,” ujarnya.
Awalnya kencan mereka berjalan lancar. Namun korban sempat mengingkari kesepakatan awal terkait pelayanannya terhadap pelaku.
Korban hanya melayani sekali namun dengan meminta bayaran penuh. Kesepakatan sebelumnya yakni berhubungan badan selama dua kali.
“Korban maunya sekali tapi bayarannya tetap seperti yang disepakati. Sehingga terjadi cekcok dan ketersinggungan sehingga menjadikan tersangka emosi sehingga terjadilah kejadian penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” tandas Sandi.
Baca Juga : Pria Di India Dibunuh Karena Makan Didepan Laki-Laki Kasta Atas
Pelaku membunuh korban sekitar pukul 03.30 WIB di lantai 8 apartemen Puncak Permai Tower A, Dukuh Pakis, Surabaya. Saat ditemukan, jenazah perempuan itu dalam posisi tergeletak. Jenazah kondisinya setengah telanjang, hanya menggunakan kaus dalam dan celana dalam. (Ikok)
