News  

Kondisi Kim Jong-Un memburuk setelah Jalani Operasi Bedah Jantung

Kim Jong-Un Sakit

Milenianews.com, Jakarta – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un dikabarkan sakit, setelah ia absen saat perayaan ulang tahun kakeknya pada 15 April silam. Kim Jong-Un juga dikabarkan sedang berada dalam bahaya serius setelah menjalani operasi bedah jantung.

Seperti dilansir CNN dari seorang pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan, Negeri Paman Sam tengah memantau informasi intelijen terkait kondisi Kim yang dalam bahaya besar setelah operasi.

Baca Juga : Presiden AS, Donald Trump Mengaku Rugi 70,3 triliun rupiah

Sementara, media Korut yang berbasis di Korea Selatan, Daily NK, mengatakan bahwa Kim baru saja menjalani operasi kardiovaskular (bedah jantung) pada 12 April silam.

AS terus memantau perkembangan laporan mengenai kondisi kesehatan Kim, diktator di negara yang terkenal sangat tertutup itu.

“Kami memantau laporan ini. Seperti yang Anda tahu, Korea Utara adalah masyarakat yang sangat tertutup, tidak ada pers bebas di sana. Mereka sangat merahasiakan setiap informasi yang mereka punya, termasuk mengenai kesehatan Kim Jong un,” kata O’Brien.

Kondisi kesehatan Kim makin memburuk karena ia seoarang perokok keras, obesitas dan terlalu banyak bekerja. Saat ini, dikabarkan Kim tengah dirawat di sebuah vila di Hyangsan County setelah operasi.

Terakhir kali Kim muncul pada sebuah pertemuan resmi di negaranya, pada 11 April. Setelah itu, Kim tidak terlihat lagi keberadaannya.

Baca Juga : Trump Menjadi Presiden Pertama AS yang Berhasil Injak Korut

“Ada sejumlah rumor baru-baru ini tentang kesehatan Kim (merokok, jantung, dan otak). Jika Kim dirawat di rumah sakit, maka itu akan menjelaskan mengapa ia tidak hadir pada perayaan penting April 15 , ” kata Bruce Klingner, seorang peneliti Senior Fellow di Heritage Foundation dan mantan wakil kepala CIA untuk Korea Utara.

“Tetapi, selama bertahun-tahun, ada sejumlah rumor kesehatan palsu tentang Kim Jong-un atau ayahnya. Kita harus menunggu dan melihat.”

Kabar-kabar tersebut, masih belum bisa dikonfirmasi otoritas Korea Utara, karena Korut sangat mengontrol ketat semua informasi terkait pemimpinnya. (Ikok)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *