Milenianews.com, Medan – Anggota DPRD Medan Edi Saputra, berkoar siap menelan virus Corona saat cekcok dengan Polisi. Ini gegara dirinya gusar dengan protokol kesehatan.
Edi bilang siap telan Corona itu terjadi ketika dirinya ribut dengan aparat kepolisian jelang pemakaman salah satu pasien dalam pengawasan (PDP) Corona yang meninggal di Medan.
“Aku aja nggak takut mati. Kalau mati ya matinya itu. Tembak aja, kamu kupanggil kau nanti. Siapa yang bilang positif?,” ujar Edi yang mengenakan pakaian biru seperti dalam video yang viral, Selasa (31/3).
Baca Juga : IDI : Darurat Kesehatan Hanya Imbauan, Corona Tetap Menyebar
Edi menilai pihak keluarga sudah mempercepat proses pengurusan jenazah. Namun, ia protes karena menilai pihak aparat malah memperlambat proses pemakaman.
Sempat dijauhkan warga dari aparat kepolisian. Namun, Edi tetap terdengar menyampaikan protes.
“Mana Corona itu biar ku telan. Aku wakil rakyat, kalian tembak aja aku biar mati, tembak aku sekarang, Bang. Jadi panik kalian buat, terlalu berlebihan kalian aparat ini,” ujarnya.
Polisi beri keterangan dari kejadian yang terjadi di kediaman anggota DPRD Medan
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja mengatakan peristiwa itu terjadi Senin (30/3) ketika ada seorang PDP Corona meninggal.
Menurut penjelasannya, polisi hadir di lokasi untuk menyampaikan soal protokol kesehatan terkait penanganan PDP Corona. Sehingga diharapkan dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya penyebaran COVID-19 ini.
“Iya, kemarin itu kan masalah keluarga dari salah satu anggota dewan, yang meninggal dunia kemudian dalam prosesnya kemarin itu terjadi perdebatan karena aparat kepolisian meminta untuk melaksanakan aturan protokoler kesehatan,” ujar Tatan yang dilansir dari Detikcom.
Dia mengatakan polisi mengingatkan soal lama pengurusan jenazah PDP. Menurutnya, aparat di lokasi hanya menyampaikan imbauan terkait risiko penyebaran virus.
“Berkaitan dengan masalah lamanya jenazah, dari rumah sakit untuk dikebumikan. Itu kan 4 jam, maksimal. Kita hanya menyampaikan imbauan-imbauan kepada masyarakat, apa pun risikonya kita sampaikan,” ujarnya.
Baca Juga : Dele Alli Minta maaf atas Videonya yang Mengejek Wabah Virus Corona
Orang yang Meninggal berstatus PDP
Sementara itu Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengingatkan soal proses pemakaman jenazah terkait Corona. Ada prosedur ketat yang harus dilakukan.
“Jenazah Corona ini sudah suatu aturan, SOP-nya ditangani medis Corona. Dibungkus dengan plastik, habis itu dimasukkan dalam peti. Petinya di lak dengan tekanan negatif virus. Habis itu dikuburkan oleh Muspida, Wali Kota atau Bupati, jadi bukan keluarga. Tidak ada menolak, itu udah wewenangnya satgas,” ujar Edy. (afr)