News  

Para Peneliti Mengklaim telah Menemukan Obat untuk Virus Corona

Virus Corona

Milenianews.com, Jakarta – Para peneliti di Cina terus melakukan penelitian untuk menciptakan obat dan vaksin untuk virus Corona (2019-nCov) yang sedang mewabah di Cina dan negara lainnya.

Mengutip dari Kumparan Kamis (30/1), peneliti sudah menemukan obat untuk mengatasi virus Corona.

Para peneliti dari Akademi Ilmu Kedokteran Militer dan Institut Virologi Wuhan di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Cina (CAS), berhasil menemukan 3 obat yang bisa menghambat penyebaran virus Corona.

Baca Juga : Cek Fakta! Virus Corona Menular lewat Hp Xiaomi, Ini Tanggapan IDI

30 Obat dan Produk Alami Diteliti

Tiga obat tersebut yakni Remdesivir, Choloroquine dan Ritonavir. Ketiga obat tersebut, saat ini masih dalam penelitian lebih lanjut untuk mendapat persetujuan penggunaan klinis.

Penemuan tersebut tak ditemukan begitu saja. Para peneliti dari Shanghai Institute of Materia Medica di bawah CAS dan ShanghaiTech University sebelumnya sudah melakukan penelitian.

Dengan meneliti sekitar 30 obat dan produk alami yang digunakan dalam obat-obatan tradisional Cina dan diduga memiliki efek terapi pada Coronavirus.

Dua belas diantaranya adalah obat anti-HIV.

Seperti IndinavirSaquinavirLopinavir dan Carfilzomib, dua obat virus anti-pernapasan syncytial, obat anti-skizofrenia, dan obat-obatan tradisional Cina termasuk Polygonumcuspidatum.

Wabah Berasal dari Kelelawar

Sejak wabah ini terjadi, para ilmuwan di Cina terus melakukan berbagai penelitian. Mereka meneliti dari aspek yang sangat penting di teliti yakni dari produk deteksi cepat, obat antivirus dan vaksin, penelitian pada hewan yang diduga menyebarkan virus juga penelitian etiologi dan epidemiologi.

Baca Juga : Peneliti Akhirnya Ungkap Asal Virus Corona

Dari hasil penelitian juga, disebutkan bahwa kemungkinan besar asal virus tersebut dari kelelawar. Urutan genom 2019-nCoV 96 persen identik dengan jenis coronavirus dari kelelawar.

Sampai saat ini, virus Corona menyebabkan 170 orang meninggal dari 7.000 orang yang terinfeksi virus. Virus ini pun menyebar cepat ke luar Cina, seperti AS, Vietnam, Thailand, Filipina, Singapura. (Ikok)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *