Milenianews.com – Sobat milenia hobi hiking tentu tidak asing dengan Gunung Bromo, ketinggian Bromo 2329 mdpl dan terkenal sebagai objek wisata utama di Jawa Timur. Sebagai sebuah objek wisata, Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) menyatakan bahwa terhitung mulai 24 Januari hingga 24 Februari 2020, kawasan wisata Bromo, Jawa Timur, bebas dari kendaraan bermotor selama satu bulan.
Dilansir dari ceknricek.com(21/1) Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan BB-TNBTS, Sarif Hidayat mengatakan, pelaksanaan bulan bebas kendaraan bermotor ini untuk menghormati kearifan lokal masyarakat Tengger.
“Penutupan Kaldera Tengger akan dilaksanakan pada 24 Januari hingga 24 Februari 2020. Ini dilakukan untuk menghormati kearifan lokal masyarakat, dalam melaksanakan Megengan Wulan Kepitu,” kata Sarif, di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (9/1).
Selain Menghormati Wulan Kepitu, Bromo Bebas Kendaraan Bermotor juga Untuk Revitalisasi Ekosistem
Selain untuk menghormati pelaksanaan Megengan Wulan Kepitu, bulan tanpa kendaraan bermotor tersebut juga bertujuan untuk memulihkan dan revitalisasi ekosistem kawasan Bromo dari hiruk pikuk kendaraan bermotor.
Baca Juga: Ada Agenda Muncak ke Gunung Sindoro Bulan ini? Urungkan! Gunung Sindoro Ditutup Mulai Senin ini
Masyarakat Tengger menganggap Wulan Kepitu sebagai bulan yang disucikan, meraka biasa melakukan “Laku Puasa Mutih” pada bulan tersebut. Tujuannya untuk menahan perilaku, atau sifat keduniawian, dan lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Bromo bebas kendaraan bermotor ini juga berlaku bagi masyarakat sekitar, termasuk petugas di lapangan. Namun, dalam kondisi darurat, petugas bisa menggunakan kendaraan bermotor.
“Petugas juga tidak diperkenankan, kecuali, untuk pemantauan dan pengawasan, serta evakuasi gawat darurat,” kata Sarif.
Ketentuan ini berlaku untuk seluruh jenis kendaraan bermotor apapun dan tidak diperbolehkan memasuki kawasan Laut Pasir Tengger. Dan Savana Teletubies, atau mulai dari pintu masuk Tengger Laut Pasir di Cemoro Lawang. Selanjutnya Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Kemudian pada pintu masuk Coban Trisula, Jemplang, Kabupaten Malang dan pintu masuk Dingklik Penanjakan, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.
Aktivitas wisata akan tetap berjalan biasa dengan menggunakan kuda, jalan kaki, atau bersepeda. Bagi para pelaku usaha yang menyediakan jasa wisata alam berkuda, wajib menerapkan tarif sewajarnya, sesuai kesepakatan para pelaku jasa wisata.