Milenianews.com, Jakarta – Munculnya wacana Amandemen UUD 1945, menimbulkan pro dan kontra. Bahkan, presiden Joko Widodo (Jokowi) marah dengan menyebut bahwa jabatan 3 periode tersebut hanya ingin mencari muka.
Sejak wacana ini muncul pertama kalinya, presiden tak banyak berkomentar. Tetapi kali ini, ia mengatakan pendapatnya dan menolak tegas usulan tersebut.
Baca Juga : Jokowi Adakan Pertemuan dengan Pimpinan TNI AU dan TNI AL
“Apakah bisa yang namanya amandemen berikutnya dibatasi untuk urusan haluan negara? Apakah tidak melebar ke mana-mana. Sekarang kenyataannya seperti itu kan,” katanya di Istana Merdeka, Senin (2/12).
Jokowi Hasil dari Pemilihan Langsung
Presiden menilai, ada 3 maksud terkait perpanjangan jabatan Presiden menjadi 3 periode itu. “Satu ingin menampar muka saya, yang kedua ingin cari muka, padahal saya sudah punya muka. Yang ketiga ingin menjerumuskan,” tambah Presiden.
Lebih lanjut, Presiden menyesalkan munculnya wacana ini, padahal sejak awal sudah banyak pihak yang menolaknya. Amandemen UUD 1945 tersebut akan ditambah menjadi 3 periode dan presiden akan kembali dipilih oleh MPR.
“Sejak awal, sudah saya sampaikan, karena saya ini produk demokrasi dari pemilihan langsung,” ujarnya.
Baca Juga : Ledakan di Monas, Bukan dari Bom Bunuh Diri tapi dari Ledakan Granat
Usulan Amandemen UUD 1945 sangat tidak perlu. Presiden menegaskan usulan tersebut nantinya takut merembet ke hal lain. “Pasti tidak hanya akan terpaku soal GBHN saja,” tegasnya. (Ikok)