Milenianews.com, Jakarta – Sadio Mane adalah seorang pemain sepak bola terbaik asal Bambali, Afrika. Usianya masih tergolong muda sekitar 27 tahun. Namun Ia jauh sekali dari hidup gemerlap seperti kebanyakkan pesepak bola dunia masa kini lainnya.
Pemain Terbaik Afrika
Foto : Sadio Mane saat mendapatkan penghargaan pemain terbaik Afrika 2019
Sadio Mane sedang berada di puncak karirnya dan telah dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Afrika 2019 dengan mengalahkan kedua pesaingnya, yakni Mohamed Salah dan Riyad Mahrez.
Kehebatannya membantu Liverpool menjuarai Liga Champions 2018-2019, Piala Super Eropa 2019, Piala Dunia Klub 2019, serta menjadi top skor Liga Inggris 2018-2019 menjadi alasan utama mendapatkan penghargaan itu.
Penampilannya yang sangat luar biasa di sepanjang kejuaraan hingga mampu mengkoleksi 34 gol dan 12 asisst pada 61 pertandingan selama 2019.
Maka sudah selayaknya Sadio Mane memang pantas mendapat gelar pemain terbaik Afrika 2019. Penghargaan ini diberikan oleh Federasi Sepakbola Afrika (CAF).
Selain menjadi pesepak bola dengan segudang prestasi. Sadio Mane juga sosok Pria yang baik, Ia dikenal dengan perilaku yang rendah hati.
Sisi Lain Sandio Mane
Foto : Sadio Mane (kiri) bersama kerabat dan temannya
Mane menjadi pemain sepak bola kelas dunia yang memiliki prinsip hidup sederhana dan rendah hati. Ia tak pernah malu untuk membersihkan toilet sebuah masjid di Liverpool, merapikan sisa botol minuman teman-temannya di Senegal usai berlaga di lapangan hijau, membagikan 300 jersey Liverpool secara gratis di kampung halamannya, memberi donasi sebesar 200 ribu Poundsterling setara 3,5 milyar Rupiah untuk pembangunan sekolah, masjid dan rumah sakit di Senegal. Sadio Mane juga mengaku tidak pernah tertarik untuk membeli barang-barang mewah.
“Mengapa saya harus beli 10 Ferrari, 20 jam tangam berlian atau 2 pesawat jet?, nantinya apa yang akan saya lakukan dengan benda-benda itu dan apa manfaatnya bagi orang lain?”, kata Sadio Mane dikutip melalui vivanews.com.
Ia juga pernah bercerita bahwa dirinya pernah kelaparan, pernah bekerja di ladang sambil bermain sepak bola tanpa alas kaki, Ia pun juga tidak berpendidikan tinggi, Ia sangat bersyukur bisa melalui masa sulit dan bisa mendapatkan apa yang telah diperolehnya saat ini.
“Saya tidak perlu memajang mobil mewah, rumah mewah, liburan mewah dengan pesawat, saya lebih suka membaginya dengan orang-orang yang membutuhkannya dalam kehidupan ini”, ujar Mane.
Sikap dan perilakunya yang penuh kesederhanaan dan rendah hati ini menjadi sangat disukai oleh penggemarnya dan dianggap sebagai pahlawan di Senegal kota kelahirannya.
“Saya senang membantu mereka, saya bangun sekolah, masjid, rumah sakit, memberikan pakaian, sepatu dan makanan pada mereka yang dalam kemiskinan ekstrim, saya juga berikan 70 Euro per bulan pada rakyat miskin di Senegal, agar berharap dapat bermanfaat bagi keluarga mereka”, kata Sandio Mane seperti dilansir dari The Cable Lifestyle.
Selaian sikap hidupnya yang sederhana dan rendah hati, Ia dikenal juga sebagai seorang muslim yang taat. (Ummi)