Heboh Aplikasi Raqib Atid, Begini Pendapat para Ustaz

Aplikasi Raqib Atid

Milenianews.com, Jakarta – Sebuah aplikasi Raqib Atid yang tersedia di Playstore, ramai diperbincangkan. Aplikasi tersebut memiliki fitur mencatat dosa dan pahala para penggunanya. 

Aplikasi Raqib Atid sudah tersedia di PlayStore dan belum ada di AppStore dan sudah diunduh lebih dari 100 kali dengan nilai lima bintang.

Baca Juga : Rumah Judi di Las Vegas, Disulap menjadi Food Bank Covid-19

Raqib Atid sebagai sarana muhasabah diri

Foto : Logo aplikasi Raqib Atid.

Menurut Ustaz Muhammad Yusron Shidqi, putra bungsu KH. Hasyim Muzadi menilai aplikasi tersebut bisa mengevaluasi diri secara sederhana.

“Aplikasi ini menjadi sebuah upaya untuk membantu penggunanya muhasabah (evaluasi diri) secara sederhana. Sebagai sebuah simulasi bagaimana penghitungan amal sehingga membuat kita lebih waspada dalam berbuat,” katanya dikutip Antara, Kamis (7/5).

Pendapat serupa juga diungkapkan Ustazah Arini Retnaningsih. Menurutnya, aplikasi tersebut sebagai sarana bermuhasabah (evaluasi diri). Bukan berarti aplikasi tersebut sama dengan catatan yang dimiliki Malaikat Raqib dan Atid utusan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

“Kalau sebagai dijadikan sarana muhasabah tidak apa-apa. Tapi aplikasi ini beda dengan catatan malaikat pencatat amal dan dosa kita. Malaikat mencatat sampai ke hal-hal kecil yang boleh jadi kita sendiri tidak menyadarinya,” ujarnya.

Menurut keduanya, malaikat tidak akan melewatkan perbuatan kecil maupun besar, lalu niat meyimpang, rasa iri, benci, sum’ah, ujub dan hal lainnya yang tak tersedia dalam aplikasi tersebut.

“Niat yang menyimpang, rasa iri dan benci, sum’ah, ‘ujub dan sebagainya kan tidak tercatat di aplikasi ini, tapi tercatat lengkap di kitab para malaikat,” kata Arini.

Dalam aplikasi tersebut ada dua menu utama, yakni dosa dan pahala. Dalam menu dosa, tersedia bebrapa tindakan tak baik seperti berbicara kotor, membantah orangtua, ghibah, ingkar janji dan mencuri.

Baca Juga : Kemristek Loloskan 17 Proposal Ide untuk Penanganan Covid-19

Dalam menu pahala, terdapat amalan baik yang dimunculkan, antara lain salat, dzikir, sedekah, membaca Al-Quran, berpuasa dan membantu orangtua.

“Harapannya adalah dengan mulai memperbaiki amal secara global, kita akan memperbaiki amal yang lebih detail,” tutur Gus Yusron yang juga pengasuh Ponpes al-Hikam Depok, Jawa Barat itu. (Ikok)

Sumber : Antara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *