Milenianews.com – CEO Tesla, Elon Musk menantang CEO Twitter, Parag Agrawal untuk debat terbuka tentang jumlah akun spam / akun bot secara publik. Musk memulai vote pada 6 Agustus 2022 lalu, menanyakan kepada 102 juta pengikutnya terkait hal ini. Ia menanyakan apakah mereka percaya atau tidak bahwa akun bot/spam di Twitter kurang dari 5%.
Hasilnya menunjukkan, bahwa sebanyak 64,9% sepaham dengan Musk, memilih opsi “Tidak”. Sedangkan 35,1% percaya dengan klaim Twitter, dari total 733.768 suara. Di tweet yang terpisah, Musk menantang Agrawal untuk melakukan debat publik tentang persentase bot Twitter.
Baca Juga : Elon Musk Resmi Batalkan Akuisisi Twitter Karena Jumlah Akun Bot
“Biarkan dia membuktikan kepada publik bahwa Twitter memiliki <5% pengguna palsu atau spam!” tulis Musk di akun Twitter pribadinya.
Good summary of the problem.
If Twitter simply provides their method of sampling 100 accounts and how they’re confirmed to be real, the deal should proceed on original terms.
However, if it turns out that their SEC filings are materially false, then it should not.
— Elon Musk (@elonmusk) August 6, 2022
Seperti sobat milenia ketahui, ketegangan ini terjadi setelah beberapa saat lalu banyak hal yang terjadi terkait akuisisi Twitter. Musk menantang CEO Twitter untuk debat terbuka karena pembatalan kesepakatan ambil alih Twitter senilai USD44 miliar. Alhasil, raksasa media sosial itu menuntut Musk karena membatalkan kesepakatan dan pihak Musk menggugat balik Twitter.
Musk sebelumnya menyetujui untuk membeli Twitter dengan harga per saham USD52,20 pada April. Lalu pada 8 Juli, Musk ingin mundur karena mengklaim Twitter tidak memberikan informasi yang cukup dan benar tentang jumlah akun bot.
Baca Juga : Twitter Gugat Elon Musk Karena Batalkan Akuisisi
Lebih lanjut, Musk mengatakan langkah Twitter sebagai bagian dari “skema untuk menyesatkan investor tentang prospek perusahaan.” Ia juga menuduh redundansi Twitter baru-baru ini bertentangan dengan tanggung jawab Twitter untuk terus menjalankan perusahaan secara normal selama kesepakatan berlangsung, melansir dari The Express (12/8).
Twitter mengklaim, akun bot di platformnya kurang dari 5% dari 238 juta pengguna. Namun, Musk berpendapat jumlahnya mencapai 10%, sehingga mengurangi jumlah pengguna yang melihat iklan sebesar 65 juta.