Milenianews.com – Pemanfaatan Artificial Intelligence atau AI sudah masuk bidang kesehatan, salah satunya dimanfaatkan untuk membantu tenaga medis deteksi gejala covid-19. Sekelompok peneliti dari Mayo Clinic dan Nference berhasil melatih AI untuk dapat mengenali corona dari gejala yang dialami seseorang.
Rekomendasi umum biasanya melakukan masa inkubasi virus corona kira-kira selama 14 hari. Namun, dengan mengandalkan AI, gejala-gejala awal bisa dideteksi dalam waktu 4 sampai 7 hari sebelum penderita melakukan tes corona. AI ini akan mendeteksi beberapa kombinasi, mulai dari batuk, diare, kehilangan kemampuan indera pengecap dan penciuman serta keringat yang berlebihan.
“Ketika tes menggunakan AI untuk deteksi Covid-19 dengan sensitivitas tinggi sudah disetujui, menangkap gejala-gejala ini akan menjadi semakin penting untuk memfasilitasi pengembangan yang berkelanjutan dan penyempurnaan model penyakit. Alat kesehatan digital terintegrasi (EHR) dapat membantu mengatasi kebutuhan ini.” kata salah satu peneliti tersebut.
Baca juga : MIT Ciptakan Alat untuk Pantau Pasien COVID-19 dari Jauh
3 Gejala Covid-19 akut Bisa Dikenali AI
Tidak hanya mengenali gejala umum, salah satu studi menunjukkan artificial intelligence dapat mengenali tiga gejala Covid-19 yang menjadi indikasi dari komplikasi Covid-19 akut. Menariknya, gejala yang berhasil dikenal AI ini bukan gejala yang paling umum.
Dilansir dari BGR (24/4), studi yang digagas oleh peneliti asal AS dan Tiongkok menggunakan AI untuk menganalisa data dari para pasien di dua rumah sakit di Wenzhou. Hasilnya, AI itu mendapati adanya tiga perubahan dalam tubuh yang memicu covid-19. Tiga gejala itu adanya sakit pada tubuh, kadar enzim alanine aminotransferase (ALT) dan tingkat hemoglobin.
Perlu diketahui, ALT merupakan enzim dari hati yang akan menguji fungsi hati dan mendiagnosa kegagalan hati. Sementara pengujian hemoglobin merupakan standar pengujian ketika seseorang masuk ke rumah sakit.
AI dapat memprediksi tiga hal itu dengan akurat memprediksi kasus Covid-19. Algoritma AI itu menunjukkan tingkat akurasi sebanyak 70%-80% ketika memprediksi ARDS (acute respiratory disease syndrome). ARDS sendiri merupakan salah satu komplikasi Covid-19 yang memenuhi paru-paru penggunanya dengan cairan.