Oleh: Dea Affriyanti Bumi Pertiwi, Bumi dengan sejuta maknawi Bumi Pertiwi, Bumi dibalik afsun…
puisi milenial
Berdikari Diatas Hak Rakyat
Oleh: Dea Affriyanti Ribuan tikus yang bukan sekadar faktitus Menyergap mahkota rakyat dengan segala jurus…
Di Teduh Matamu
Oleh: Irwan Kelana Di teduh matamu Kutitip mimpi dan rindu Tentang dangau, sawah dan pematang …
Aku Iri
Oleh: Irwan Kelana Aku iri pada gerimis yang jatuh di ujung hijabmu Sedang aku hanya…
Waktu Malam
Oleh: Muhammad Lutfi Waktu malam angkasa bisa Angin menderita serupa batu Muka penuh darah memburu…
Waktu Terakhir
Oleh : Shalihah Khairunnisa Andaikan waktu telah berakhir. Apa yang akan terjadi dengan dunia ini?…
Dwidasa Bulan Delapan
Oleh : MissKarHan Kala dwidasa tepat bulan delapan Sat dwidasa silam Hadir abbiyya diratama Ia…
C.I Agustyaningrum
Oleh : MissKarHan Silam, pancadasa bhadrapada Lahir drisana deya ber-atma Adhyaksa dengan aura penuh arsa…
Ruang Kedua di Kisah Bahagiamu
Oleh : Dy Hidup sebagai tempat peraduanmu di setiap waktu Ini berat harus menjadi aku…
Ramadhan 4
Oleh : Irwan Kelana Aku memang tak pandai memuliakan tamu Namun semoga engkau tak bosan…
Ramadhan 3
Oleh : Irwan Kelana Bila engkau kembali lagi nanti Ajaklah Lailatul Qodar besertamu Dan biarkan…
Kamu, Aku Mencintai Mu
Oleh : Lampion Merah Sudah begitu lama aku mengenalmu Sudah begitu banyak pula kisah yang…
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.
