Menyimak Pesan Moral dari Sahabat Rimba

Judul buku:  Jejak Sahabat di Rimba: Kisah Bijak dari Dunia Hewan (Kumpulan Dongeng Hewan Siswa Kelas 7 SMP Bina Insani Bogor)

Penulis: Atilla Zaidan Satryanaga dkk

Editor: Yessy Meirliane

Penerbit: CV . Madrasah Digital Group

Cetakan: I, Februari 2025

Tebal: xvi + 242 hlm

 

Milenianews.com, Ngobrolin Buku– Menurut situs Kemdikbud, fabel adalah cerita pendek berupa dongeng yang menggambarkan watak dan budi pekerti manusia yang diibaratkan pada Binatang.  Beberapa contoh cerita fabel yang sangat populer, yaitu cerita si Kancil, Kura-kura, Monyet yang rakus, atau kisah Tiga Babi Kecil.

Buku ini berisi 90 fabel yang ditulis oleh para siswa kelas 7 SMP Bina Insani Bogor. Tidak hanya bercerita tentang Si Kancil, Kura-kura, Moenyet yang rakus, dan kisah Tiga Babi Kecil, buku ini juga menceritakan kisah bijak lainnya dari dunia hewan. Sebut saja, Anjing, Kucing, Tikus yang Terjebak karena Serakah, Si Elang yang Rakus, Semut Hitam dan Semut Merah, Belalang, Koala, Tupai dan Burung, Rusa, Gajah, Keledai dan Kuda, Rubah dan Kupu-kupu, Singa, Kepik dan Kecoa, Ulat, Lumba-lumba dan Paus Orca, Kelinci dan Elang, Persahabatan Hiu dan Buaya, serta Pari dan Tari.

Setiap fabel dalam antologi ini ditulis oleh para siswa dengan menggambarkan kehidupan hewan di hutan rimba, mulai dari kisah persahabatan, kekeluargaan, pengorbanan, keberanian, dan perjuangan bertahan hidup.

Para penulis muda  ini dengan lincah menggambarkan karakter hewan-hewan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Mereka mampu menyampaikan pesan moral yang kuat tanpa terkesan menggurui. Kita akan menemukan nilai-nilai luhur seperti kesetiaan, persaudaraan, tolong-menolong, dan pentingnya menjaga harmoni antara manusia dan alam.

Contoh, “Karena Kucing berhati mulia, ia memberikan sisa makanan di kulkasnya kepada Kelinci. Merasa malu atas perbuatannya, Kelinci  meminta maaf kepada Kucing dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Kucing dengan lapang dada memaafkannya, dan sementara Kelinci tinggal di rumah Kucing hingga rumahnya selesai dibangun kembali.” (“Kucing yang Sabar dan Kelinci yang Licik”)

Contoh lain, “Diam-diam, anjing menolong monyet tersebut. Monyet terkejut karena anjing yang pernah ia campakkan kini menyelamatkannya dari para pemburu. Setelah berhasil diselamatkan, monyet berteria kasih kepada anjing dan meminta maaf karena pernah mengambil makanannya. Sebagai tanda terima kasih, monyet membawakan makanan untuk anjing.” (“Anjing yang Suka Menolong”)

Contoh berikutnya, “Saat cacing sudah bebas, ia menatap kupu-kupu dengan penuh rasa bersalah. ‘Maafkan aku, Kupu-kupu. Dulu aku sering mengejekmu saat kau masih menjadi kepompong. Aku tidak pernah berpikir bagaimana perasaanmu. Sekarang aku sadar, kita tidak bisa menertawakan kesulitan orang lain karena suatu hari kita  bisa mengalami hal yang sama.”

….

Sejak hari itu, cacing tidak pernah lagi mengejek makhluk lain. Ia belajar bahwa dalam hidup, saling membantu lebih baik daripada meremehkan kesulitan orang lain.” (“Si Cacing dan Kepompong”)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *