Yayasan DOA Diluncurkan, Fokus pada Bidang Pendidikan, Dakwah serta Pemberdayaan Masyarakat di Indonesia

Pembina Yayasan DOA, Naba Aji Notoseputro  (kanan) menyerahkan potongan tumpeng kepada Ketua Yayasan DOA,  Ahmad Faisal, pada acara peresmian Yayasan DOA di Depok, Ahad (25/5/2025).

Milenianews.com, Depok—Yayasan  DOA (Dedikasi Orientasi Akhirat)  diluncurkan di Depok, Ahad, 25 Mei 2025. ‘’Yayasan DOA merupakan sebuah yayasan fundraising   zakat, infak dan sedekah yang berfokus utama dalam bidang pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat di Indonesia,’’ kata Pembina Yayasan,  Naba Aji Notoseputro saat memberikan kata sambutan pada acara peluncuran Yayasan DOA di Sekolah Prestasi Global, Depok, Ahad (25/5/2025).

Peluncuran Yayasan DOA ditandai dengan pembacaan doa,  dilanjutkan dengan  pemotongan tumpeng oleh Pembina Naba Aji Notoseputro kepada Ketua Yayasan,  Ahmad Faisal dan Sekretaris Yayasan,  Ravina Artemizia.

Adapun susunan Pengurus Yayasan DOA sebagai berikut:

Pembina              : Naba Aji Notoseputro, Anggota Dewan Pembina: Agung Suratno,

Pengawas: Dandi Farid Mustopa  (Ustadz Abi Makki),

Ketua: Ahmad Faisal,

Sekretaris: Ravina Artemizia,

Bendahara: Mustopa.

Dalam sambutannya Naba menambahkan tentang tujuan  dan  misi dari Yayasan tersebut adalah:

  1. Dakwah dari aspek pendidikan
  2. Fundraising untuk pemberdayaan umat
  3. Pengelolaan yang profesional, modern dan berbasis digital.

‘’Zaman digital,  cara pengelolaan dana yayasan juga secara  digital. Dengan demikian, cakupannya  luas, bahkan internasional,’’ kata Naba.

Adapun visi Yayasan ini   mencakup 3 aspek:

  1. Beasiswa untuk anak-anak cerdas di Indonesia, yang membutuhkan pembiayaan untuk menggapai cita-citanya,
  2. Pemberdayaan umat untuk membantu para fakir miskin, dhuafa dan seterusnya agar memperoleh pendidikan yang baik serta  mengubah mindset para orang tua juga para siswa itu sendiri,
  3. Pendidikan dalam arti luas: pendirian sekolah, perguruan tinggi, dan seterusnya.

4.Program awal dari yayasan ini, adalah:

  1. Konsep yang pertama “One Family One Sarjana”. Target dalam 1 keluarga ada 1 orang anaknya yang sukses berpendidikan sarjana.
  2. Konsep kedua adalah “One Family One Pengusaha”

Lebih jauh, Naba  mengungkapkan latar belakang pendirian Yayasan DOA. ‘’Hingga saat ini, masih banyak sekali anak-anak Indonesia yang tidak bisa sekolah dan kuliah. Kalaupun mereka sekolah sekolah atau kuliah, banyak yang putus di tengah jalan, karena ketiadaan biaya. Bahkan, pengalaman kami di Yayasan BSI, banyak sekali mahasiswa yang diberi beasiswa biaya kuliah, namun tidak dapat menyelesaikan kuliahnya alias drop out akibat tidak punya biaya atau ongkos untuk kehidupan sehari-hari. Jadi, ternyata, beasiswa uang kuliah  saja  tidak menjamin seseorang bisa menyelesaikan kuliahnya dan meraih gelar Sarjana. Para remaja dari kalangan keluarga dhuafa itu juga memerlukan bantuan berupa bantuan biaya sehari-hari, seperti transpotasi, pembelian buku, kuota data, dll. Itulah yang melatarbelakangi kami mendirikan Yayasan DOA,’’ papar Naba.

Ia juga mengatakan, untuk seseorang pindah level/ naik status, cara  yang paling gampang adalah pendidikan. ‘’Karena itulah, salah satu visi  Yayasan DOA  adalah memberikan beasiswa pendidikan kepada anak-anak dhuafa, agar mereka bisa meraih pendidikan tinggi  sebaik mungkin. Salah satu program Yayasan adalah Konsep “One Family One Sarjana”. Dengan target dalam 1 keluarga ada 1 orang anaknya yang sukses berpendidikan sarjana,’’ katanya.

Selain itu, Yayasan DOA juga menaruh perhatian pada pemberdayaan masyarakat. Antara lain, membantu kaum dhuafa, seperti masyarakat yang punya bisnis / UMKM agar bisa usahanya dapat berkembang  dan dikelola secara yang baik serta profesional.

Lebih jauh lagi, pendidikan dalam arti luas. ‘’Kami ingin mengembangkan sekolah yang semuanya serba gratis untuk anak-anak dhuafa,’’ ujar Naba Aji  Notoseputro.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *