Milenianews.com, Padang– Universitas Andalas (Unand) menggelar Kuliah Umum bertema “Positioning Alumni Unand dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045 di Era Dunia VUCA”. Acara itu dilaksanakan di Auditorium Kampus Unand Limau Manis, Padang, Jumat (30/8/2024).
Kuliah Umum tersebut menampilkan pembicara Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MSc. Ia membawakan makalah berjudul “Menyiapkan Alumni Universitas Andalas Menghadapi Tantangan Pembangunan Nasional dan Dinamika Global untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045”.
Ia memaparkan point-point penting untuk menyiapkan alumni Unand yang sukses, bahagia dunia-akhirat, dan berkontribusi signitifan dalam weujudkan Indonesia Emas 2045.
Pertama, mengembangkan keterampilan adaptif dan fleksibilitas.
Kedua, menguasai teknologi dan literasi digital, seperti kecerdasan buatan (AI), big data, dan Internet of Things (IoT). Literasi digital mencakup kemampuan menggunakan alat dan platform digital secara efektif.
Ketiga, pendidikan berkelanjutan dan lifelong learning. “Dalam hal ini, penting sekali peningkatan keterampilan (Upskilling) melalui kursus, sertifikasi, dan pelatihan, serta mengadopsi konsep pembelajaran berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan sesuai perkembangan global,” kata Prof. Rokhmin dalam rilis yang diterima Milenianews.com.
Keempat, meningkatkan keterampilan sosial dan emosional. Termasuk ke dalamnya, kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, membangun hubungan kerja yang efektif, dan meningkatkan Inteligensi Emosional (EQ).
Kelima, berpikir kritis dan pemecahan masalah. “Asah kemampuan berpikir kritis dan ciptakan solusi inovatif untuk masalah yang kompleks,” ujarnya.
Keenam, kewirausahaan dan inovasi. “Kembangkan mentalitas kewirausahaan dan dorong inovasi dalam setiap aspek pekerjaan,” kata Prof. Rokhmin yang juga anggota Dewan Pakar MN-KAHMI; Anggota Dewan Pakar ICMI Pusat.
Ketujuh, memperkuat jaringan dan kolaborasi global. “Bangun dan perluas jaringan profesional serta kolaborasi internasional,” ujarnya.
Kedelapan, memahami isu global dan budaya multinasional. “Dalam hal ini, memahami isu-isu global seperti perubahan iklim, krisis kemanusiaan, dinamika politik global, dan kemampuan beradaptasi dengan budaya multinasional,” kata Prof. Rokhmin yang juga anggota Dewan Pakar MN-KAHMI.
Kesembilan, membangun kesehatan mental dan fisik. “Penting mengelola stres, menjaga keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi, mengadopsi gaya hidup sehat dengan olahraga, diet seimbang, dan istirahat yang cukup,” ujarnya.
Kesepuluh, berpikir visioner dan berwawasan jauh. “Miliki visi jangka panjang dan rencanakan langkah strategis untuk masa depan,” tegas Prof. Rokhmin.
Sebelumnya, Prof. Rokhmin memaparkan karakter alumni Perguruan Tinggi (PT) yang dibutuhkan pada abad ke-21. Yakni:
- Kompeten pada bidang IPTEK yang ditempuh selama pendidikannya.
- Memiliki kemampuan analisis, sintesis, kritis, kreatif, inovatif, dan problem solving.
- Menguasai dan terampil teknologi digital (menggunakan komputer, HP, dan platform lainnya).
- Memiliki soft skills : memompa motivasi diri, bisa bekerja sama, teamwork, disiplin, dan leadership).
- Menguasai sedikitnya satu bahasa asing (seperti Inggris, Arab, atau Mandarin.
- Berakhlak mulia (jujur, amanah, fathonah/visioner, tabligh, berempati, kanaah, sabar, dan bersyukur.
- Beriman dan taqwa kepada Tuhan YME menurut agama masing-masing.
- Hidup harmonis penuh kedamaian dengan sesama insan.
Member of International Scientific Advisory Board of Center for Coastal and Ocean Development, University of Bremen, Germany itu menjelaskan karakter soft skills, etos kerja dan akhlak mulia yang dibuuhkan di abad ke-21.
Termasuk ke dalam soft skills adalah kemampuan memahami kekuatan dan kelemahan diri; kemampuan memahami kemauan dan kesukaan orang lain (mitra); kemampuan terus memelihara dan memompa motivasi untuk menjadi yang terbaik; kemampuan analisis dan memecahkan masalah; kreatif dan inovatif; leadership; entrepreneurship; kolaborasi; kemampuan berbahasa Asing (Inggris, Arab, Mandarin, dan lain-lain).
“Termasuk ke dalam etos kerja adalah: kerja keras, rajin, disiplin; tahan banting, tak mudah putus asa, dan pantang menyerah; antisipatif; adaptif; dan agile,” ujarnya.
“Sedangkan akhlak mulia mencakup: shidiq (jujur); amanah; fathonah (cerdas & visioner); mampu menyampaikan dan berbagi kelebihan kepada orang lain; sabar dan syukur; qana’ah; tidak iri dan dengki; serta tidak pemarah dan pendendam,” kata Prof. Rokhmin Dahuri.