Tak Pernah Menargetkan, Tapi Jadi Wisudawan Terbaik: Perjalanan Alfillail di UBSI

Muhammad Alfillail Rasyiq, mahasiswa Program Studi Manajemen (S1) terpilih sebagai Wisudawan Terbaik dengan raihan IPK impresif sebesar 3,99 pada gelaran Wisuda ke-61 UBSI  di BSI Convention Center Kaliabang, Bekasi, Senin 14 April 2025. (Foto: Dok UBSI)

Milenianews.com, Bekasi– Kebanggaan dan haru menyelimuti momen pelaksanaan Wisuda ke-61 Kampus Digital Kreatif Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) yang berlangsung meriah di BSI Convention Center Kaliabang, Bekasi, Senin 14 April 2025. Salah satu sorotan dalam gelaran ini adalah terpilihnya Muhammad Alfillail Rasyiq, mahasiswa Program Studi Manajemen (S1), sebagai Wisudawan Terbaik dengan raihan IPK impresif sebesar 3,99.

“Saya sangat bersyukur dan terkejut di waktu yang sama. Tidak pernah terpikir akan menjadi salah satu wisudawan terbaik di program studi manajemen,” ujar Alfillail saat ditemui usai prosesi wisuda.

Meski pencapaian ini bukan target utamanya sejak awal, Alfillail menegaskan bahwa ia selalu berusaha memberikan yang terbaik selama menjalani perkuliahan. Ia mengungkapkan bahwa dukungan dari teman-teman dan dosen yang suportif menjadi faktor penting di balik keberhasilannya.

Selama masa studi, tantangan terbesar yang ia hadapi adalah manajemen waktu antara kuliah dan pekerjaan.  “Saya belajar memberikan prioritas dan memanfaatkan waktu luang untuk menyelesaikan kewajiban perkuliahan,” tuturnya.

Baca Juga : Wisudawan Terbaik UBSI Belajar SKS Tapi Serius di Kelas, Siti Sofia Buktikan Bahwa Cara Belajar Itu Personal

Di balik pencapaian gemilang yang diraihnya, Alfillail menyadari bahwa keberhasilannya bukanlah hasil usaha sendiri semata. Ia mengakui bahwa konsistensi akademik yang berhasil ia jaga juga tak lepas dari peran lingkungan dan keluarga, terutama Ibunda tercinta, Titin Supriatin, yang menjadi sumber motivasi utama bagi Alfillail.

“Ibu saya adalah sosok yang paling berperan besar dalam perjalanan akademik saya. Beliau yang selalu mendoakan, mendampingi, dan menjadi motivasi utama saya untuk terus maju dan tidak menyerah. Tanpa dukungan dan doanya, saya mungkin tidak akan sampai di titik ini,” ungkap Alfillail penuh haru.

Ke depan, Alfillail menyatakan akan terus belajar, baik melalui dunia kerja maupun melanjutkan studi. Menurutnya, lulusan manajemen di era digital dituntut untuk terus mengembangkan diri di luar batas keilmuan formal.

“Persaingan semakin luas. Jangan puas dengan ilmu yang sudah ada. Terus belajar, termasuk di luar bidang manajemen,” tutupnya penuh semangat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *