Milenianews.com, Jakarta– Pada hari Selasa, 24 Juni 2025, mahasiswa Prodi Perbankan Syariah Institut SEBI bersama dosen Dr. Asgaft Asysyad Rasyid SEI, M.Si melaksanakan study visit ke Panin Dubai Syariah (PDS), Jakarta, Selasa (24/6/2025). Panin Dubai Syariah (PDS) adalah sebuah entitas perbankan yang merupakan bagian dari Dubai Islamic Group.
Kunjungan ini memberikan pemahaman mendalam mengenai implementasi etika, pembangunan budaya kerja yang harmonis dan produktif, serta praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) di PDS. Dengan sepuluh cabang yang tersebar di berbagai kota besar dan didukung oleh sekitar 500 karyawan, PDS menunjukkan komitmen kuat terhadap nilai-nilai integritas dan profesionalisme dalam setiap lini operasionalnya.
Salah satu pilar utama yang menjaga operasional PDS tetap kondusif dan berintegritas adalah penerapan Kode Etik yang ketat, yang dirancang untuk memastikan seluruh kegiatan internal berjalan sesuai dengan nilai-nilai perusahaan.
Dalam kesempatan tersebut, Topan Perkasa Hamudya, S.EI., M.I. Kom dari bagian Pelatihan Jobs menjelaskan beberapa aspek krusial dari kode etik ini. “Dalam hal penanganan benturan kepentingan, karyawan diperbolehkan memiliki bisnis lain, asalkan usaha tersebut tidak memiliki kesamaan dengan operasional bank, guna mencegah potensi konflik kepentingan yang dapat merugikan institusi,” kata Topan seperti dikutip dalam rilis yang diterima Milenianews.com.
Aspek penting lainnya adalah larangan keras bagi karyawan untuk menerima hadiah atau imbalan dari pihak luar. “Aturan fundamental ini bertujuan menjaga objektivitas dan mencegah praktik yang tidak etis, dengan pelanggaran yang dianggap serius dan berakibat pada konsekuensi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai perusahaan,” ujarnya.
Kode etik PDS juga mengatur pekerjaan di luar bank untuk memastikan fokus dan komitmen penuh karyawan terhadap PDS, serta mengatur pelaksanaan perjamuan dan hiburan agar tetap profesional dan tidak mengarah pada gratifikasi. “Pentingnya kode etik ini tidak hanya ditekankan saat rekrutmen, melainkan juga melalui pelatihan berkelanjutan, memastikan seluruh karyawan memahami dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut,” kata Topan.
Ia juga mengemukakan, PDS sangat menaruh perhatian dan berinvestasi dalam menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif melalui berbagai inisiatif. Setiap karyawan baru, melalui program “introduce training”, menerima pemahaman mendalam tentang visi dan misi bank, dasar-dasar perbankan syariah, serta nilai-nilai etika yang wajib diterapkan. Pelatihan ini menjadi fondasi bagi setiap individu untuk memahami bagaimana perilaku mereka selaras dengan tujuan PDS.
Menariknya, PDS secara aktif mendorong produktivitas di setiap cabangnya, dengan manajemen memberikan dukungan finansial penuh untuk inisiatif dan kegiatan produktif tersebut. Dukungan ini menunjukkan komitmen PDS untuk memberdayakan karyawan dan mendorong inovasi di tingkat operasional. Lingkungan kerja yang harmonis di PDS juga tercermin dari fakta bahwa gedung mereka, yang dinamakan Daicy, tidak hanya ditempati oleh Panin Dubai Syariah tetapi juga Panin Dubai Insurance, memfasilitasi sinergi dan kolaborasi antar entitas dalam satu grup.
Komitmen PDS terhadap etika semakin diperkuat dengan adanya peluncuran Kode Etik oleh jajaran pimpinan tertinggi, yaitu Board of Commissioners (BOC), Board of Directors (BOD), dan Dewan Pengawas Syariah (DPS). Peluncuran ini, yang sekaligus menjadi bagian dari “training awal perbankan syariah“, memberikan legitimasi dan penekanan bahwa etika adalah prioritas utama dari tingkat paling atas. Hal ini diyakini dapat menjadikan setiap cabang lebih produktif tanpa adanya laporan atau isu-isu internal yang merugikan.
Penerapan Kode Etik yang kuat dan budaya kerja yang positif di Panin Dubai Syariah secara langsung mendukung prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG). Kehadiran Dewan Pengawas Syariah (DPS) dalam peluncuran Kode Etik menggarisbawahi pentingnya prinsip syariah dalam setiap aspek operasional PDS. Komitmen terhadap integritas, transparansi dalam penanganan benturan kepentingan, serta larangan gratifikasi adalah cerminan dari prinsip GCG yang solid.
Dengan adanya dukungan finansial dari manajemen untuk kegiatan produktif di cabang, PDS juga menunjukkan akuntabilitas dan tanggung jawab sosial terhadap karyawan. Lingkungan kerja yang harmonis, yang didukung oleh pelatihan etika yang berkelanjutan, menciptakan iklim di mana karyawan merasa dihargai dan termotivasi untuk berkinerja optimal, yang pada gilirannya berkontribusi pada pencapaian tujuan perusahaan secara etis dan bertanggung jawab.
Baca Juga : Kementerian Agama RI Serahkan SK Alih Bentuk STEI SEBI Menjadi Institut Agama Islam SEBI
Dr. Asgaft Asysyad Rasyid SEI, M.Si mengatakan, study visit ke Panin Dubai Syariah ini memberikan gambaran jelas bahwa keberhasilan sebuah institusi perbankan tidak hanya diukur dari kinerja finansial, tetapi juga dari seberapa kuat mereka menanamkan nilai-nilai etika, membangun budaya kerja yang positif, dan menerapkan prinsip GCG dalam setiap lini operasionalnya.
“Panin Dubai Syariah berdiri sebagai contoh bagaimana komitmen terhadap integritas dapat membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi perusahaan dan seluruh pemangku kepentingan,” kata Dr. Asgaft.
Ia menambahkan, “Studi visit ini mengajarkan kepada para mahasiswa sebuah pengalaman dan insight baru untuk berkarir nantinya di dunia kerja salah satu bank syariah di Indonesia.”