Strategi Siapkan SDM Unggul Bidang Ekonomi dan Bisnis

Milenianews.com, Jakarta – Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung satu tahun lebih telah mempengaruhi berbagai sektor, tidak terkecuali Pendidikan. Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) Dr Ani Wijayanti, menyebutkan perlunya strategi untuk menyiapkan SDM unggul bidang Ekonomi dan Bisnis dalam masa pandemi ini.

“Sektor Pendidikan menghadapi tantangan yang sangat berat dalam melaksanakan proses pembelajaran. Keterbatasan ruang dan waktu merupakan salah satu dampak dari perubahan pola kehidupan tersebut,” Ujar Dr Ani Wijayanti dalam keterangan tertulis yang Milenianews terima pada Senin (29/3) lalu.

Ani mengatakan, proses pembelajaran dalam rangka menyiapkan lulusan yang berkualitas di masa pandemi menjadi tantangan bagi semua penyelenggara pendidikan. Pembelajaran yang biasanya berlangsung secara tatap muka antara mahasiswa dan dosen, tidak bisa terlaksana dengan optimal di masa pandemi.

“Namun demikian kondisi ini tidak menjadi halangan bagi Fakultas Ekonomi & Bisnis. Universitas BSI tetap mewujudkan proses pembelajaran yang berkualitas untuk menghasilkan SDM Unggul pada bidangnya,” lanjutnya.

FEB merupakan salah satu fakultas dari tiga fakultas yang ada di Universitas BSI. Program Studi yang ada pada fakultasi ini yakni Manajemen (S1), Akuntansi (S1), Administrasi perkantoran (D3), Manajemen Pajak (D3), Akuntansi (D3), dan Perhotelan (D3).

FEB Universitas BSI mengimplementasikan berbagai strategi dalam menyelenggarakan proses pembelajaran berkualitas. Untuk menyiapkan SDM Unggul di bidang ekonomi dan bisnis, antara lain;

1. Pembelajaran Daring yang Terintegrasi

Masa pandemi mengharuskan merubah pola pembelajaran dari luring menjadi daring. Karena keterbatasan interaksi antara dosen dengan mahasiswa. Kondisi ini tidak menjadi halangan justru menjadi peluang baru untuk mewujudkan pembelajaran yang inovatif dan kreatif. FEB Universitas BSI menyiapkan aplikasi yang memadahi untuk pembelajaran daring yaitu MyBest. Melalui aplikasi ini, mahasiswa dan dosen bisa berinteraksi dengan maksimal dalam setiap perkuliahan.

2. Pengembangan Softskill

Masa pandemi memberikan peluang untuk FEB Universitas BSI melaksanakan berbagai webinar yang menghadirkan praktisi dari berbagai dunia industri. Serta memberi kesempatan mahasiswa untuk berinteraksi langsung dan mendapat sharing pengalaman dari para praktisi.

3. Dosen Berkompetensi

Dosen-dosen FEB Universitas BSI merupakan dosen yang kompeten dibidangnya, terlihat dari sertifikasi kompetensi yang dikantongi oleh para dosen.

4. Keterlibatan Praktisi

Proses pembelajaran di FEB Universitas BSI melibatkan praktisi sebagai upaya menciptakan suasana pembelajaran yang praktis dan implementatif. Keterlibatan praktisi sangat diperlukan untuk mewujudkan pembelajaran yang selalu up to date dan menyiapkan peserta lulusan yang siap terjun di dunia industri.

5. Kerjasama dengan DU & DI

Dunia Usaha dan Dunia Industri menjadi mitra yang sangat penting dalam mewujudkan SDM Unggul. FEB Universitas BSI telah menjalin kerja sama luas dengan berbagai industri. Baik dalam negeri maupun luar negeri untuk mendukung upaya penyiapan SDM unggul dan berkualitas di bidang Ekonomi dan Bisnis.

6. Lab yang Memadai

FEB Universitas BSI mempunyai laboratorium yang memadai baik untuk perkuliahan luring maupun daring. Laboratorium sangat diperlukan untuk membentuk keterampilan mahasiswa agar siap bersaing dan cepat terserap di dunia industri.

Salah satu contohnya prodi perhotelan mempunyai laboratorium berupa mini hotel sebagai tempat praktek mahasiswa sehingga tidak tergagap saat memasuki dunia kerja nyata. Pada masa pandemi, pembelajaran berlangsung secara daring, laboratorium menjadi sarana untuk membuat video tutorial perkuliahan praktek sebagai bahan ajar yang representatif.

“Dengan berbagai strategi yang diimplementasikan tersebut, FEB Universitas BSI mampu menghasilkan SDM unggul dan mandiri yang siap bekerja. Baik sebagai intrapreneur maupun entrepreneur. Masa pandemi tidak menjadi halangan. Akan tetapi justru menjadi peluang untuk mewujudkan pembelajaran yang inovatif dan berdaya saing,” pungkas Ani.