Siswa Kelas 7 SMP Bosowa Al Azhar Cilegon  Gelar Presentasi Budaya Keberagaman Indonesia sebagai Pembelajaran Sosiologi

Siswa kelas 7 SMP Bosowa Al Azhar Cilegon mengadakan presentasi budaya dengan tema "Keberagaman Indonesia", Jumat (21/2/2025). (Foto: Dok SBAC)

Mileninews.com, Cilegon– Siswa kelas 7 SMP Bosowa Al Azhar Cilegon mengadakan presentasi budaya dengan tema “Keberagaman Indonesia” pada Jumat, 21 Februari 2025. Acara yang dilaksanakan di sekolah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para siswa mengenai berbagai suku dan budaya yang ada di Indonesia serta menanamkan rasa cinta terhadap kekayaan budaya bangsa.

“Presentasi ini merupakan bagian dari pembelajaran Sosiologi yang dirancang untuk mengedukasi siswa mengenai pentingnya toleransi dan pengertian terhadap keberagaman yang ada di Indonesia,” kata  Satrio Eko Tamtomo selaku wali Kelas 7 dalam rilis yang diterima Mileninews.com.

Setiap kelompok siswa mempresentasikan kebudayaan dari berbagai suku di Indonesia, termasuk bahasa, tarian, musik, pakaian adat, dan tradisi yang telah menjadi bagian integral dari identitas nasional.

Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari seluruh siswa di SMP Bosowa Al Azhar Cilegon. Para siswa menunjukkan antusiasme tinggi dalam mempersiapkan materi dan memperkenalkan budaya Indonesia yang belum tentu mereka ketahui sebelumnya.

“Dengan demikian, diharapkan mereka tidak hanya memiliki pengetahuan tentang keanekaragaman budaya, tetapi juga dapat mengaplikasikan nilai-nilai keberagaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Baca Juga : Siswa SMP Bosowa Al Azhar Cilegon Gelar Field Trip ke Agro Edu Wisata Markaz Komobid dan Waterplay Bamboopark

Melalui kegiatan ini, SMP Bosowa Al Azhar berharap dapat menumbuhkan rasa saling menghargai antarbudaya dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kerukunan dalam masyarakat yang multikultural.

“Sebagai sekolah yang berkomitmen pada pendidikan karakter, acara ini juga menjadi sarana untuk menanamkan semangat nasionalisme dan kebanggaan terhadap kekayaan budaya Indonesia di kalangan generasi muda,” kata Satrio.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *