Milenianews.com, Depok– Pada tanggal 15 Januari 2025, SD Prestasi Global-Depok sebagai sekolah yang berkonsep ‘Sekolah Digital Kreatif’, sukses menyelenggarakan acara tahunan PresGo Multicultural di Dome Al-Farabi. Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi kelas 1 dan 2 dengan mengusung tema “Cinco de Mayo”.
“Acara ini bertujuan mengenalkan budaya tarian dan fashion khas Amerika Latin, khususnya dari Meksiko. Selain itu, acara ini dirancang untuk memotivasi minat siswa dalam memperdalam bahasa Inggris melalui pengenalan budaya Meksiko, sekaligus sebagai sarana pengembangan keterampilan berbahasa Inggris secara lisan dan tulisan,” kata Kepala Sekolah SD Prestasi Global Mustopa dalam rilis yang diterima Milenianews.com.
Acara ini juga menjadi langkah awal untuk mendorong siswa membiasakan penggunaan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahasa internasional yang wajib dikuasai.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari kepala sekolah, Mustopa, yang memberikan pesan kepada para siswa untuk memanfaatkan momen ini sebagai pengalaman belajar yang menyenangkan.
Acara dilanjutkan dengan penampilan memukau dari sanggar Swarna Indonesia yang membawakan tarian tradisional Meksiko, Jarabe Tapatío. Keindahan gerak dan irama tarian membuat para siswa terpukau, terlebih ketika mereka diberi kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para penari. Para siswa tampak antusias mencoba mempraktikkan tarian tersebut, yang menjadi salah satu momen paling berkesan dalam acara ini.
Baca Juga : Siswa SD Prestasi Global-Depok Raih Juara 1 Kejurda Taekwondo Gubernur Cup IV 2024
Kemeriahan semakin terasa dengan kehadiran siswa, guru, dan kepala sekolah yang mengenakan pakaian tradisional khas Meksiko, menambah suasana multikultural yang hidup. Mustopa mengingatkan para peserta untuk tetap tertib dan menjaga kebersihan Dome selama kegiatan berlangsung.
Di akhir acara, Mustopa juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi semua pihak yang telah menyukseskan acara PresGo Multicultural. “Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak positif terhadap kemampuan berbahasa Inggris para siswa,” ujar Mustopa.